Minggu, 09 September 2018

PPK:MULAI DARI KITA (SEBAGAI GURU) UNTUK SISWA

Ada sedikit sentilan kecil ketika kita berseloroh soal keteladanan,katanya:"Menjadi TELADAN itu SULIT ketimbang menjadi TELATAN",Mungkin yang dimaksud bahwa ketika kita dituntut menjadi seorang teladan bagi orang-orang disekitar kita,jika menjadi guru mungkin harus jadi teladan bagi peserta didiknya,ketika menjadi orangtua mungkin harus menjadi teladan bagi keluarganya,dan lain sebagainya,itu merupakan hal yang sulit ketika akan diaplikasikan,itu mungkin penjabaran dari seloroh tersebut.
Padahal bagi sebagian orang,mungkin tidak berlaku selorohan tersebut,artinya bagi sebagian orang,untuk Menjadi seseorang yang diteladani itu tidak sulit.
Lalu apa yang menjadikannya sulit,ini yang harus kita telusuri.
Sebelum itu,mari kita cari tahu dulu tentang pengertian dari kata Teladan tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,disebutkan bahwa:
  • teladan/te·la·dan/ n sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya); contoh: ketekunannya menjadi -- bagi teman-temannya; ia terpilih sebagai pelajar --;
  • meneladan/me·ne·la·dan/ v mencontoh; meniru: anak akan selalu ~ kelakuan orang tuanya; orang lebih mudah ~ yang mudah dan menyenangkan daripada ~ sesuatu yang sukar dan menyulitkan;
  • meneladani/me·ne·la·dani/ v 1 memberi teladan: guru hendaklah ~ murid-muridnya; 2 mengambil teladan: ibu itu berharap agar putri-putrinya akan dapat ~ R.A. Kartini;
  • keteladanan/ke·te·la·dan·an/ n hal yang dapat ditiru atau dicontoh: tidak perlu kita ragukan lagi ~ nya sebagai orang tua

Ada beberapa kata yang berhubungan dengan kata Teladan,yaitu:
  1. Teladan
  2. Meneladan
  3. Meneladani
  4. Keteladan
Masing-masing mempunyai arti yang saling terkait:
  1. Teladan Kata ini memiliki arti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh,ini berhubungan dengan perbuatan,sifat,kelakuan,etika,sopan santun,tatakrama dan sebagainya.Sosok kita sebagai orangtua,harus menjadi teladan bagi keluarga,istri dan anak,bapak ibu guru harus menjadibTeladan bagi peserta didiknya dalam berbagai aspek,baik perbuatannya,sifatnya,kelakuannya,perkataannya,dan lain sebagainya,begitupun dengan sosok yang lain,Pemimpin harus menjadi Teladan bagi yang dipimpinnya,Seorang Kakak harus menjadi Teladan bagi adik-adiknya.Jadi kata Teladan ini harus dimiliki dan menjadi sebuah keinginan bagi semua pihak,bukan milik seorang guru saja,orangtua saja atau milik seorang pimpinan saja,semua kita harus menjadi Teladan bagi orang-orang disekeliling kita.
2. Berikutnya adalah Meneladan artinya yaitu mencontoh atau meniru,siapakah itu?Kalau disekolah berarti peserta didik yang akan meneladan Gurunya,Bapak ibu gurupun akan Meneladan Pimpinannya,Kalau dirumah berarti istri akan meneladan suaminya,anak-anaknya akan meneladan kedua orangtuanya,Adik akan meneladan Kakaknya,dilingkungan masyarakat,warga akan meneladan pimpinannya.
3.Meneladani yaitu memberi teladan,nah...kata inilah yang menjadi bahan selorohan tadi,bahwa menjadi Teladan itu sulit,Memang sulit ketika kita tiba-tiba harus memposisikan diri kita menjadi yang diteladani,menjadi teladan itu perlu proses,tidak instan hanya dengan sim salabim langsung menjadi sosok yang diteladani.Menjadi seseorang yang diteladani itu perlu proses yang namanya belajar dan terus belajar,kenapa harus terus belajar,ini korelasinya kita sebagai manusia,yang sesekali atau mungkin sering melakukan kesalahan bail sikap,tingkahlaku maupun perkataan,sedangkan disatu sisi kita menuntut diri kita tampil sempurnantudaknada cela,supaya yang meneladani kita tidak lantas memberikan penilaian negatif,tidak begitu juga kan,kita sesekali akan terpeleset,keluar dari rel semestinya,itu sebabnya bahwa menjadi Teladan itu perlu belajar dan belajar secara terus menerus,jika sesekali terpelest,segeralah bangun dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan tersebut,terus begitu,berkelanjutan,berihtiar menjadi yang terbaik,bukan dengan maksud ingin diteladani,akan tetapi memang itu tugas dan kewajiban kita,bukan juga dimaksudkan,agar kita mendapat pujian akanntetapi memang sebuah kewajiban.
Lalu,apa korelasinya Menjadi Teladan itu sendiri dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) disekolah?
Tentu ada hubungan yang sangat erat antara keteladanan dengan PPK,coba kita refleksikan hal berikut:
  1. Setiap saat kita menasehati peserta didik agar dalam setiap ucapan,tingkahlaku dan perbuatannya harus senantiasa mencerminkan ucapan,tingkahlaku dan perbuatan sebagaimana layaknya seseorang yang terpelajar,begitupun sebaliknya,jika kita menasehati demikian terhadap peserta didik,itu juga berlaku untuk kita sang pemberi nasehatnya,bahwa kitapun haruslah demikan,harus baik dalam ucapan,perbuatan dan tingkahlaku
  2. Setiap saat kita memberi teguran kepada peserta didk kita,agar jangan membuang sampah sembarangan misalnya,begitupun teguran tersebut berlaku juga untuk kita.
  3. Dan contoh serta prilaku lain yang berkarakter dari seorang guru atau seorang orangtua,dan lain sebagainya.
Kesimpulannya bahwa apa yang kita ucapkan itu juga yang kita lakukan,apa yang kita nasehatkan,itu pula yang kita aplikasikan.
Bahwa,Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah merupakan sebuah gerakan untuk memperkuat karakter seorang siswa melalui harmonisasi olah hati,olah rasa,olah pikir serta olahraga dengan pelibatan sebuah kerjasama antara satuan pendidikan,keluarga serta masyarakat sebagai bagian dari gerakan revolusi mental.
Permendikbud nomor 20 tahun 2018 pasal 3 tentang Penguatan Pendidikan Karakter dilakukan dengan menggunakan prinsip yang diamanhkan pada ayat (b)  keteladanan dalam penerapan pendisikan karakter pada masing-masing lingkungan pendidikan.
Jelaslah bahwa jika kita telisik lebih dalam tentang Penguatan Pendidikan Karakter ini,Keteladanan merupakan salah satu media terupdate dan kekinian dalam mengaplikasikan Penguatan Pendidikan Karakter dilingkungan pendidikan,itu artinya "MULAILAH DARI KITA (SEBAGAI GURU) AGAR PESERTA DIDIK MENELADANINYA".
Terimakasih,mudah-mudahan bermanfaat,sekali lagi bukan bermaksud menggurui anda,namun untuk menggurui saya secara pribadi,jika ada kesesuaian pola pikir,mudah-mudah menginspirasi.
Sampai jumpa pada artikel berikutnya,salam Blogger!

Referensi:

  1. https://kbbi.web.id/teladan
  2. Foto dokumen pribadi