Senin, 30 Desember 2019

1.001 KISAH DIBALIK HUJAN

  
Bulan Desember,identik dengan turun hujan.Begitu pagi menyapa,rinai pun tak mau kalah,datang menghampiri.Jangankan kita,Matahari pun malu-malu untuk bertandang.Pagi yang biasanya penuh kehangatan,kini menggigil kedinginan,berselimut kabut.
Di bulan Desember,biasanya ibu-ibu nih yang paling "Baper",sebab merekalah yang ada di Garda depan,dengan gagah berani,sendirian menghadapi apa pun ,skenario yang akan dimainkan oleh pangeran atau ratu kecilnya itu.
         Dibalik rintik itu,tercipta 1.001 kisah,ada yang tertulis dibalik selimut tebal,dibawah payung yang berwarna-warni,dan ada juga kisah yang singgah dalam segelas kopi pahit.Hujan memang penuh dengan romantika.
        Berikut adalah 1.001 kisah dibalik hujan,yang menceritakan kisah klasik dunia anak.
1.Susah Bangun pagi
      Bangun pagi adalah sesuatu yang menyebalkan bagi sebagian  anak,jangankan dimusim hujan,di musim kemarau saja,mereka susah untuk bangun,selalu saja ada drama diserap pagi menjelang,beribu alasan melankolis mengemuka,"Masih pagi Mamah","Masih ngantuk Mamah",dan beribu alasan yang lain,yang menguji kesabaran Sang Bunda.Di musim penghujan,tambah lagi alasannya,"Diluar kan hujan Mamah...!",atau,"Mandinya dingin Mah!",dan beribu alasan yang lainnya.
Beribu satu cara dicari oleh Sang Bunda,agar anaknya dengan penuh kesadaran segera bangun pagi,segera mandi,dan sarapan pagi,setelah itu pergi kesekolah,menjalankan kewajibannya,untuk menuntut ilmu,bersama teman-temannya.Jika semua itu sudah terjadi,legalah hati Sayang Mamah.
2.Merengek minta diantar   kesekolah.
Jangan mengira,bahwa ketika pangeran dan  ratu kecil kita sudah bangun pagi dan sarapan pagi,dramanya "The end",itu salah besar,karena kenyataannya dramanya masih "To be continued",masih bersambung ke seri berikutnya.Karena begitu adegan sarapan pagi selesai,eh...malah merengek minta diantar.Mungkin bagi sebagian anak,sekolahnya tidak diantar,karena sudah terbiasa atau pun jaraknya dekat dari rumah,tapi bagi sebagian anak,hujan itu bisa dijadikan sebagai babak baru untuk merengek minta diantar.Kalau dramanya sudah begitu,mau tidak mau,Sang Bunda kelimpungan nyari jas hujan atau payung,nyari ojek atau jalan kaki,nyari angkot atau order OJOL.
3.Lagi-lagi merengek minta  ditungguin disekolahannya.  
Tepok jidat,nih si Emak!Dijalan lancar dan selamat sampai sekolah,begitu Emaknya pamit pulang,dramanya nyambung lagi,memang tidak ada matinya nih alasan sikecil.
Lagi-lagi kesabaran Sang Mamah di uji,dengan senang hati,duduk manis diluar  kelassang anak,sambil berharap,semoga sang anak pujaan hatinya mengikhlaskan ibunya pulang,karena dirumah,tumpukan cucian menantinya.
Itulah sebagian kisah,dari 1.001 kisah,yang mungkin dialami oleh sebagian besar orangtua yang memiliki pangeran dan ratu kecil ,yang masih sekolah dikelas rendah.
4.Tidak mau sekolah
Drama kisah dibalik hujan,dari nomor 1-3 itu masih mending,yang ini nih...yang agak ekstrim,anak tidak mau pergi kesekolah,dengan alasan utamanya adalah hujan.
Disuruh bangun,tidak mau,disuruh mandi apalagi, dingin katanya.
Kalau sudah demikian,beribu metode sampai jurus pamungkas,dikeluarin oleh semua fihak,ya ibunya,ya bapaknya,bahkan sampai kakek dan neneknya pun turun tangan membantu,walau pun pada endingnya,sang anak tetap tidak bergeming sedikit pun dari balik selimutnya.Semua pasrah,kalau sudah begitu.
Terima kasih telah mampir di blog kami,semoga bermanfaat.
Salam Blogger!