Kamis, 30 Maret 2017

TUTOR SEBAYA



A.Pengertian Tutor Sebaya
    Tutor Sebaya terdiri dari dua kata,yaitu Tutor dan Sebaya,masing-masing kata mempunyai arti tersendiri.
   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),Tutor adalah (1) orang yang memberi pelajaran (membimbing) kepada seseorang atau sejumlah  kecil siswa,sedangkan sebaya adalah sama umurnya (tuanya).
   Jadi,jika kata Tutor dan kata sebaya digabungkan,menjadi kata Tutor sebaya,yang  menurut Akhmat Sudrajat (2011:140) bahwa Tutor Sebaya adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya yang salah satu siswa itu lebih memahami materi pembelajaran.
     Jelaslah bahwa Tutor Sebaya dilakukan oleh siswa yang sudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan dalam Kegiatan Pembelajaran kemudian membimbing temannya yang belum memahami materi yang disampaikan dalam KBM.
      Namun pada pelaksanaannya,terkadang ada hal yang terabaikan,diantaranya,Siswa dan Tutor dibiarkan berjalan sendiri tanpa arahan dan bimbingan.

B.Manfaat Mengaplikasikan Tutor Sebaya dalam Pembelajaran
    Tutor Sebaya jika digunakan sebagai metode dalam Kegiatan Pembelajaran,tentu akan banyak manfaat dituai,baik untuk guru maupun untuk siswa itu sendiri,berikut manfaat pengaplikasian Metode Tutor Sebaya dalam kegiatan pembelajaran:
  • Bagi siswa
  1. Menghilangkan rasa canggung,terutama bagi siswa yang malu bertanya kepada Bapak atau Ibu Guru.
  2. Menambah keakraban dikelas
  3. Terlatih setia kawan
  4. Melatih keterbukaan,siswa akan belajar terbuka dengan masalah pembelajaran yang dihadapinya
  5. Mencairkan hubungan antar siswa,karena tidak menutup kemungkinan,ketika mereka bersosialisasi,timbul gesekan antar teman,dengan adanya model tutor sebaya,hubungan mereka dikelas dan dalam pergaulannya menjadi baik.
  • Bagi Tutor
  1. Lebih memahami materi pembelajaran
  2. Ilmunya bertambah,jelaslah bahwa ilmu yang telah kita ketahui dan kita pahami,tidak lantas hilang setelah diberikan kepada orang lain,melainkan terus bertambah dan bertambah.
  3. Belajar menjadi Guru,dengan menjadi Tutor mereka telah belajar menjadi guru,mereka sedikit demi sedikit memahami tugas berat seorang guru.
  4. Belajar sabar,dengan menjadi ,tutor perlahan-lahan mereka belajar sabar,karena ternyata membimbing siswa itu perlu kesabaran.
  5. Mengetahui keberagaman watak dan kemampuan
  6. Belajar ikhlas
  7. Belajar berbicara dan berkomunikasi
  8. Belajar bersosialisasi
  9. Memotivasi untuk lebih giat belajar
  10. Mengetahui bahwa kemampuan itu terbatas,mereka akan menemukan hal tersebut ketika mendapati pertanyaan yang tidak dapat dijawab.
  • Bagi Guru
  1. Mengefisienkan waktu,karena jika guru harus menjelaskan satu persatu kepada para siswa,tentu waktu yang dialokasikan tidaklah mencukupi,dengan dibantu oleh tutor sebaya,waktu menjadi efisien.
  2. Memberi ruang kepada siswa untuk mengembangkan potensi dirinya
  3. Melatih kemandirian siswa
  4. Sedikit meringankan beban kerja,diakui atau tidak Model Tutor Sebaya dapat meringankan beban kerja guru.
C.Kesimpulan
    Berdasarkan pembahasan diatas serta pengalaman nyata yang pĂ©nah penulis rasakan,bahwa:
  1. Model Tutor Sebaya ada baiknya dijadikan model alternatif dalam kegiatan pembelajaran dikelas
  2. Model Tutor Sebaya kaya manfaat,baik untuk Siswa,Tutor maupun Guru sendiri
    Tentu,jika Model Tutor Sebaya dijadikan sebagai model alternatif dalam pembelajaran,Guru tidak mengabaikan Tugas utamanya yaitu Membimbing dan Mengarahkan.
    



Daftar Pustaka
http://kamusbahasaindonesia.org/sebaya/mirip
Akhmat Sudrajat.2011.Kurikulum dan Pembelajaran Paradigma 
                                     Yogyakarta.Pramita
Sumber Foto:Dokumen Pribadi

Sabtu, 18 Maret 2017

GLOBALISASI DIANTARA DUA PILIHAN

GLOBALISASI DIANTARA DUA PILIHAN

a.Pendahuluan
   Menyaksikan perkembangan mental anak-anak di era global saat ini,sungguh miris,ada kekhawatiran tersendiri dengan perkembangannya,lihatlah: 
  1. Cara mereka berpakaian,tidak lagi memperhatikan etika dan norma 
  2. Cara mereka berbicara,baik dengan orangtuanya maupun dengan teman-teman dikomunitasnya,mereka berbicara tanpa etika dan sopan santun
  3. Cara mereka berhadapan dengan bapak dan ibu gurunya,tidak juga terlihat sopan dan santunnya.
   Memang tidak semua seperti itu,tapi hal semacam itu sudah bukan lagi menjadi rahasia umum,semuanya sudah melihat dan menyaksikan. 
      Apakah ini dampak globalisasi? 
   Diakui atau tidak,efek globalisasi telah memapar mental generasi kita.Arus globalisasi telah merasuk dengan cepat kedalam tubuh sebagian generasi muda kita,dampak globalisasi telah mengikis kepribadian dan jati diri sebagian generasi muda. 
     Kita tidak bisa menutup diri dari perkembangan global,kemajuan informasi dan teknologi demikian pesat berkembang,Internet yang merupakan bagian dari perkembangan dan kemajuan teknologi informasi telah memberi dampak sangat luas dan tanpa batas serta dapat diakses dimana saja dan kapan saja. 
  Kewajiban kita semua untuk membekali generasi muda kita,agar dapat memfilter dampak globalisasi ini,dengan berbagai cara dan sesuai dengan kapasitas masing-masing. 
   Dirumah,orangtua bisa membimbing anak-anaknya ketika menonton media atau ketika mereka berselancar di dunia maya. 
  Disekolah,mereka bisa mendapatkan edukasi tentang cara berselancar yang sehat dan aman,sehingga mereka mengetahui dan memahami untuk tidak meng-klik situs-situs yang tidak berguna dan tidak bermanfaat bagi dirinya. 
   Dilingkungan,lingkungan memberikan kontribusi juga terhadap perkembangan mental sosial generasi muda kita,karena dilingkungan akan tumbuh berbagai macam masalah dan pengaruh terpatri,baik dari teman-teman bermainnya maupun dari orang dewasa,oleh karena itu lingkungan harus memberi referensi positip sebagai tuntunan bagi generasi kita dalam bergaul dan bersosialisasi. 

b.Isi
  A.Pengertian Globalisasi menurut para ahli
   Secara Etimologi,istilah globalisasi diambil dari kata globalize yang mengacu pada kemunculan jaringan sistem sosial dan ekonomi berskala Internasional(1)
   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI bahwa glo'ba'li'sa'si n proses masuknya keruang lingkup dunia(2)  
     Berikut pendapat para ahli mengenai Globalisasi: 
  1. Roland Robertson,dosen sosiologi Universitas Aberdeen,salah satu penulis pertama dibidang globalisasi pada tahun 1992 sebagai "....pemadatan dunia dan pemerkayaan kesadaran dunia secara keseluruhan(3)
  2. Sosiolog Martin Albrow dan Elkzabeth King,mendefinisikan globalisasi sebagai "....semua proses yang menyatukan penduduk dunia menjadi satu masyarakat dunia yang tunggal.(4)
  3. Di The Consequences of modernity,Anthony Giddens memakai definisi berikut :Globalisasi dapat diartikan sebagai intensipikasi hubungan sosial dunia yang menghubungkan tempat-tempat jauh sehingga peristiwa disuatu tempat dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi ditempat lain sekian kilometer jauhnya atau sebaliknya (5).
        Merujuk dari pendapat para ahli tersebut,bahwa globalisasi itu adalah kehidupan mendunia,yang jauh terasa dekat  seolah tidak terbatas ruang dan waktu.
       
  B.Dampak Globalisasi
        Setiap aspek kehidupan,sudah dapat dipastikan mempunyai dampak,baik itu dampak positip maupun dampak negatif,hal itu bukan berarti tidak dapat dihindari,kita dapat menghindarkan diri dari dampak yang sekiranya bertentangan dengan norma dan aturan,baik itu norma hukum,adat,agama maupun kebiasaan atau kearifan lokal.
            Globalisasi mempunyai dua dampak,ada yang positif dan ada pula yang negatif,tinggal kita bijak memilih dan memilah,mana yang baik dan mana yang tidak baik,karena yang baik akan memberi kontribusi positif bagi seluruh aspek kehidupan,begitupun sebaliknya,dampak negatif akan memberi kontribusi negatif terhadap seluruh aspek kehidupan.
              Berikut ini adalah sebagian dari dampak Globalisasi:
  1. Dampak Positif
  • Semangat kerja meningkat,Sportifitas tinggi dan suka bekerja keras
  • Kehidupan sosial Ekonomi masyarakat lebih meningkat,lebih baik  dan lebih Produktif.
  • Waktu lebih Efektif dan Efisien
  • Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
  • Mempermudah pemasaran Produk-Produk Lokal maupun Nasional
  • Membuka lapangan kerja
  • Mudah mengakses informasi
  • Meningkatkan angka kunjungan wisata,baik turis domestik maupun turis mancanegara
  • Meningkatkan pembangunan
  2.Dampak Negatif
  • Mudahnya akses melalui jejaring sosial,dan yang sejenisnya,memudahkan juga masuknya nilai-nilai budaya Barat masuk ke Indonesia dan tidak menutup kemungkinan lalu ditiru,
  • Lunturnya nilai-nilai dan semangat gotong royong.
  • Lunturnya semangat kekeluargaan
  • Berkurangnya rasa setiakawan dan rasa solidaritas
  • Berkurangnya kepedulian
  • Lebih individualistis
  • Semakin rusaknya lingkungan 
  • Angka Polutan tiap tahun meningkat
  • Lunturnya nilai-nilai Agama
  • Berubahnya gaya hidup
     Menyimak paparan diatas,semakin jelaslah dampak dari globalisasi,bahwa kita dihadapkan pada dua pilihan,yaitu dampak positif dan dampak negatif.
      Tentu kita akan memilih dampak positif dan menghindarkan diri dari dampak negatif,namun untuk generasi muda kita,hal demikian samar-samar mereka lihat,oleh karena itu kita berkewajiban:
  1. Memberikan edukasi akan dampak globalisasi
  2. Menanamkan spiritual keagamaan yang lebih intens
  3. Memberi tauladan dan panutan
  4. Membimbing dan mengarahkan kearah yang lebih baik
C.Kesimpulan
    Dengan memperhatikan uraian diatas,dapatlah kita simpulkan bahwa:
  1. Globalisasi telah melahirkan dampak terhadap semua aspek kehidupan,baik itu dampak positif maupun dampak negatif,diantara dua  pilihan dampak tersebut,tentulah dampak positif yang harus menjadi prioritas,karena dampak positif akan memberikan kontribusi positif.
  2. Diperlukan kerjasama yang terpadu antar semua elemen,seperti Keluarga,Lembaga Pendidikan,Lingkungan dan Pemerintah untuk memfilter perkembangan arus globalisasi ini,agar mereka faham dengan dampak globalisasi.

      Daftar Pustaka
  • (1) https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
  • (2) http://www.kbbi.co.id/arti-kata/globalisasi
  • (3) Robertson,Rolland (1992)Globalization:social theory and global culture
  • (4)Albrow,Martin and Elizabeth King {eds}{1990}.Globalization,Knowledge and Society London:sage
  • (5)Giddens,Anthony.{1991}.The Consequences of Modernity Cambridge:Polity Press

Sabtu, 04 Maret 2017

"GURU",SEBUAH SEBUTAN YANG BERKARAKTER


Definisi Guru menurut UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,Pasal 1 ayat 1 adalah "Pendidik Profesional dengan tugas utama Mendidik,Mengajar,Membimbing,Mengarahkan,Melatih,Menilai,dan Mengevaluasi Peserta didik pada Pendidikan Anak Usia Dini,jalur Pendidikan Formal,Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah" Demikian mulya tugas utama guru itu,namun saya akan melihat Guru dari Persfektif lain. Familiar kita dengar,ada ungkapan yang mengatakan bahwa Guru itu sosok yang harus diGugu dan ditiRU,dua ungkapan yang menggabungkan dua bahasa yaitu bahasa daerah dan bahasa Nasional,Kata tersebut terdapat pada bahasa daerah Sunda dan juga Jawa pada umumnya,namun terlepas dari semua itu kita lihat nilai Filosofisnya,yang begitu dalam dan penuh makna,Guru harus digugu dan ditiru,atau guru digugu lan ditiru (mohon maaf jika salah menulis). 1.Digugu Digugu artinya dipatuhi,dipatuhi dalam hal apa?Jawabannya adalah semua ucapan atau perkataannya,oleh karena itu ucapan dan perkataan seorang Guru haruslah baik dan benar,baik menurut Aturan pengucapan atau undak usuk bahasanya,BENAR menurut Norma dan aturannya.Jika ucapan dan perkataan Guru sudah BAIK dan BENAR,insyaalah siswa-siswi kitapun akan menjadi siswa-siswi yang Patuh,Patuh pada gurunya,patuh pada kedua orangtuanya serta patuh pada aturan dan Norma,pada akhirnya semua bermuara pada Patuhnya seorang warga Negara pada Negara tercintanya,begitu luas efek samping dari ucapan dan perkataan seorang Guru,mudah-mudahan...! 2.Ditiru Ditiru artinya dicontoh atau ditauladani,dicontoh dalam hal apa?Diantaranya dicontoh dalam hal Perbuatannya atau Tingkah Paripolahna menurut bahasa Sundanya.Oleh karena itu Perbuatan seorang Guru haruslah mencerminkan perbuatan yang baik dan benar,agar dapat ditiru dan dicontoh menjadi sesuatu yang BAIK. Berat memang menjadi seseorang yang ideal,tapi tetaplah berusaha,agar kita sebagai seorang Guru yang akan tetap dan terus digugu dan ditiru. Jika ada pertanyan,masihkah ada?Jawabannya insyaallah ada,sepanjang Guru tetap pada koridor aturan dan Kode Etik,tugas kita menjawab pertanyaan tersebut,tugas kita semua menjawab keraguan tersebut,agar orang tidak lagi bertanya dan ragu seperti itu. Dari uraian singkat diatas,jelaslah bahwa sebutan "GURU"adalah sebutan yang berkarakter. Hidup Guru Indonesia! Tetaplah berusaha menjadi sosok yang "DIGUGU DAN DITIRU" Dari "Oemar Bakrie" Untuku dan Oemar Bakrie yang lain Mudah-mudahan ada guna dan manfaat Mohon maaf atas kekurangan (Oemar Bakrie belajar nulis)