Rabu, 09 Mei 2018

MEMBANGUN KARAKTER ANAK SEJAK USIA DINI

Sekian lama berkutat dalam kesibukan profesi,akhirnya terbuka juga kesempatan klick menu "New Entry" di dashboard bloger pribadi saya,menorehkan sebuah judul artikel,mudah-mudahan ada guna dan manfaat!
Ketika ide ini terlintas,ada rasa kangen terhadap almarhum kakek,yang mencurahkan seluruh dukungannya bersama-sama dengan kedua orangtua saya,hingga akhirnya,cita-cita dan harapan ini terwujud.
Masih terngiang,sang kakek berucap:"Menjadi orangtua itu tidak mudah Cu,maka dari itu persiapkan segala sesuatunya,agar kelak kamu menjadi orangtua yang diteladani!"
Awalnya saya tidak paham dengan apa yang dimaksud,namun ketika waktu berjalan dan kehidupan saya berubah menjadi seorang Ayah,barulah,petuah sang kakek dapat saya pahami maksudnya.
Bahwa,benar,menjadi orangtua itu tidak mudah,memerlukan "Kompetensi"khusus,yang tidak diperoleh secara akademis,kompetensinya diperoleh dari kebaikan waktu dan kesempatan,yang kesemuanya diperoleh dan membentuk sebuah Kemampuan.
Apanya yang membuat menjadi otangtua itu susah,tinggal nyuruh,tinggal perintah:
"Nak,kamu harus jadi anak baik!"; 
"Nak kamu harus jadi anak sholeh!"; 
"Nak,kamu harus jadi anak pintar!"
Dan harapan-harapan yang lainnya.
Memang seperti itukah?
Saya kira tidak sesederhana itu untuk menjadi orangtua.
  1. Jika kita selaku orangtua menginginkan anak kita menjadi anak yang baik,maka terlebih dahulu selaku orangtua,haruslah menjadi orangtua yang baik
  2. Jika kita menginginkan anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholeha,kita terlebih dahulu harus menjadi orangtua yang sholeh maupun sholeha.
  3. Jika kita menginginkan anak kita menjadi anak yang pintar,terlebih dahulu kita selaku orangtua harus menjadi orangtua yang pintar.
  4. Dan sebagainya. 
Lalu,apa hubungannya semua itu?
Hubungannya bahwa:Sikap,tabiat,perkataan,perbuatan dan ucapan orangtua,akan memberikan kontribusi besar terhadap tumbuh kembang Karakter anaknya kelak.
Dan,tumbuh kembang karakter anak kita kelak,harus dipersiapkan sejak dini,sejak masih kecil,sejak karakter anak masih murni belum terkontaminasi oleh derasnya arus lingkungan,yang akan banyak memberikan kontribusi,baik kontribusi yang positif maupun kontribusi yang negatif.
Terkadang secara tidak sadar,selaku orangtua,kita memberikan kontribusi negatif terhadap tumbuh kembang karakter anak,contoh kecil:

  1. Ketika kita sedang bercengkrama,berkumpul bersama anak-anak diruang keluarga sambil menonton tayangan sebuah acara,kita lupa mana yang boleh ditonton oleh anak dan mana yang tidak boleh ditonton sama anak,malahan tontonannya sama,apa yang ditonton orangtuanya,itu juga yang ditonton sama sang anak.
  2. Kemudian ketika kita selaku orangtua lupa bahwa apa yang diperintahkan orangtua terhadap sang anak adalah Pendidikan yang akan ditiru anak,misalnya:Kita menyuruh anak kita kasbon kewarung,dan lain sebagainya,apa yang kita perintahkan tersebut adalah sebuah kontribusi yang akan melekat dan tidak meutup kemungkinan suatu saat nanti anak kita akan melakukan hal yang sama pula,oleh karena itu,untuk menghindarkan hal-hal negatif diikuti oleh anak kita kelak,alangkah bijaknya jika kita selaku orangtua,senantiasa memerintahkan atau menyuruh anak kita pada sesuatu yang bersifat positif,dengan harapan,bahwa kelak anak kita akan melakukan sesuatu yang bernilai positif pula.
  3. Contoh lain,yang terkadang sesekali lupa,ketika terjadi perselisihan,pertengkaran,maupun pertentangan,janganlah sesekali dilakukan didepan anak,atau anak melihat,atau anak mendengarnya,karena dikhawatirkan apa yang dilihat anak,apa yang disaksikan anak,dan apa yang didengarnya,menjadi sebuah contoh jelek bagi mereka!
Demikian,sedikit berbagi,bukan bermaksud menggurui,semata hanya untuk mengingatkan dan menggurui diri saya pribadi,andai ada sedikit manfaat,alhamdulilah,semoga bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar