Kamis, 16 November 2017

KEMAUAN ITU POTENSI

Berawal dari percakapan dua sahabat,disebuah media sosial,ide judul artikel ini saya buat,Dewa namanya sahabat saya itu,itu panggilan ketika saya dan beliau ketemu disebuah frekwensi pesawat dua meteran,sama-sama Selebreaker,begitu kami istilahkan,karena sama-sama hobi ngebreak,baiklah begini short storynya:
Saya :"Wa...kamu saya masukin ke grup Potensi PTK ya?"
Dewa:"Apalah potensi saya Om,kok dimasukin ke grup Potensi?"
Saya :"Kemauan itu potensi Wa,jangan tanya MAMPU atau 
             TIDAK,tapi MAU atau TIDAK!"
Nah...itulah kronologis ceritanya.
Bahwa,semua berawal dari kemauan:Mau jadi pinter,mau jadi kaya,mau jadi GURU,mau jadi Dokter,dan sebagainya,kemauan adalah awal dari sebuah ihtiar atau usaha.
Menurut wikipedia bahwa Kemauan atau kehendak merupakan dasar untuk mempelajari beberapa hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan lainnya.[1] Kemauan juga merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk mengerjakan suatu hal dalam kehidupan nyata.[1] Kemauan merupakan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri.[1] Dorongan dapat juga dikatakan sebagai kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan tertentu.[1] Kemauan juga dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan bebas, memutuskan, melatih mengendalikan diri, serta bertindak.[2] Kemauan membuat seseorang mau menerima peraturan hukum dan kewajiban.[2]Kemauan datang dari diri dalam manusia yang yang diarahakan oleh pikiran dan perasaan diri mereka sendiri.[3] Kemauan adalah kekuasaan untuk memimpin diri sendiri sehingga seseorang tersebut mampu memutuskan suatu hal.[3] 
Tapi,Kemauan saja ternyata tidak cukup, harus ada yang namanya  usaha atau Ikhtiar.Contoh sederhana:

  1. Mau kaya tentu harus usaha atau ihtiar,ihtiarnya bisa merintis menjadi pengusaha kecil-kecilan,dan sebagainya
  2. Mau cerdas tentu usaha atau ikhtiarnya dengan belajar yang tekun atau sekolah sampai kuliah.
  3. Mau jadi Guru tentu usaha atau ikhtiarnya kuliah di Fakultas Keguruan dan yang sejenisnya,disesuaikan dengan aturan Linearitasnya.
Setelah usaha atau ikhtiar ditempuh untuk mewujudkan kemauan kita,langkah selanjutnya adalah Tawakal,terus panjatkan doa kepada Allah,memohon agar kemauan kita,usaha dan iktiar kita terwujud.
Ingatlah bahwa:

  • Kegagalan itu awal dari keberhasilan
  • Ketika kita menyerah dan menghentikan langkah,itulah kegagalan yang sebenarnya.
  • Jatuh bukan berarti kalah,maka bangkitlah dan kembali mencoba
  • Kegagalan adalah cara kita belajar untuk mengoreksi kesalahan dan kekeliruan kita
  • Kenapa kita terjatuh?Agar kita dapat belajar BERDIRI
  • Ingat,sukses masih bisa diraih selama masih ada SEMANGAT!
Terimakasih...kurang lebihnya mohon maaf!
Selamat berjuang buat para pejuang tangguh,tetap semangat!!!




Daftar rujukan:
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kemauan) diakses 16 November 2017

MENTAL "Kids zaman Now" DI ERA DIGITAL


Jika dibanding-banding,antara anak zaman "baheula" dan anak zaman sekarang atau "kids zaman now",kayak langit dan bumi,jika dipersonipikasikan,mungkin saking jauhnya perbedaan tersebut hingga dianalogokan seperti itu.
Mungkin,zamanya barangkali yang membuat berbeda,begitu pendapat orang,dulu zaman kita,mana ada hape,mana ada tivi,mana ada yang namanya internet,mau nonton siaran tivi saja,kita rame-rame ngerubutin rumah tetangga yang mampu beli tivi,hitam putih lagi.
Doeloe,mau komunikasi dengan saudara jauh,paling banter via surat,itupun dititipin sama tetangga yang kebetulan on the way kekota,sekarang...tinggal tat tit tut tekan nomor di hape,dalam sedetik sudah bisa berkomunikasi,bosen pakai itu,beragam alternatif berkomunikasi tersedia,bisa via whatsap,Messenger,Facebook,Twiter,Google Plus,Instagram,Pinteres,Tumblr,Flickr,dan masih banyak aplikasi medsos lainnya,semua serba mudah dan serba instan,seluruh informasi diujung jari serta duniapun dalam genggaman,dan...dimasa kita dulu,media masa adalah medium yang hanya dikonsumsi oleh orang dewasa,tapi sekarang,anak-anak balitapun sudah bisa mengakses media.
Revolusi digital demikian pesat,perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital membawa perubahan disemua aspek dan semua bidang,baik yang positif maupun yang negatif,dan...tugas kita semua untuk membimbing anak kita dirumah dan siswa kita disekolah.
Mari kita telusuri perubahan mental anak diera digital,dengan tujuan sebagai sarana untuk introspeksi,baik untuk orangtua maupun guru,mudah-mudahan setelah mengetahuinya,baik guru maupun orangtua dapat memilah-milah mana perkembangan mental anak yang positif dan mana perkembangan mental anak yang negatif,perkembangan mental yang positif dapat kita dukung dan beri suport sedangkan perkembangan mental yang negatif,dapat kita cegah agar tidak merusak lebih dalam perkembangan mental anak kita.
A.Perkembangan mental "kids zaman now" pada era digital
1.Anak menjadi Individualistis
  • Lihatlah ketika mereka berkumpul dirumah,ayah ibunya bercengkrama,ngobrol  ngalor ngidul,dia asyik dengan dunianya,(dunia maya):main games,chatting di medsos!atau...dua-duanya asyik sendiri,ayahnya facebookan,ibunya shoping online,anaknya main Ge O,ngumpul tapi hati mereka tidak saling bertaut,bersama tapi tidak seirama.Tepatlah jika Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah Launching Program gerakan 1820,yaitu ajakan menjauhkan telpon seluler dari jangkauan dari pukul 18.00-20.00,gunakan waktu bersama keluarga untuk berbagi cerita pengalaman masing-masing,membimbing belajar mengaji atau sama-sama mengaji,membimbing belajar dirumah,mendongeng,atau kegiatan positif lainnya,gerakan ini adalah salah satu upaya menangkal tumbuh kembang mental individualistis pada diri anak,merekatkan kembali hubungan orangtua dan anak,membuka portal komunikasi yang sempat "hang" dengan anak dan tujuan positif lainnya.
 2.Anak menjadi "Asosial"
Apa itu "Asosial?"Asosial adalah terputus kontak dengan lingkungan sekitar,kenapa bisa demikian,karena akibat dari aktivitas dunia maya yang tidak terkontrol,anak-anak menjadi kecanduan dengan dunia maya,mereka asik didepan chatting,searching maupun googling di dumay,sehingga melupakan pergaulan didunua nyata.Tugas orangtua untuk menghentikannya,bimbinglah mereka,beri pencerahan,agar anak-anak menyadari bahwa kta hudup didunia nyata,yang dikelilingi oleh teman dan kerabat,anak sebagai baguan dari yang namanya makhluk sosial perlu bersosialisasi dan berkomunikasi
B.Tugas orangtua dan guru
Tugas guru dan orangtua cukup berat di era digital ini,semakin kompleks permasalahan yang dihadapi dalam mendidik anak,namun tidak ada kata terlambat untuk memulainya dari hari ini,bagi yang sudah terjadi mari kita perbaiki,bagi anaknya yang belum terpapar virus dumay,mari tetap dijaga dan dipertahankan,agar anak kita tidak terjerumus kelubang yang sama,seperti yang telah dialami oleh teman-temannya.
1.Tugas orangtua
  • Jadilah orangtua zaman now,artinya jadilah orangtua yang kekinian,yang paham dan mengerti IT,karena kalau anaknya lebih mahir menggunakan IT dibanding orangtuanya,bagaimana orangtua mau membimbing sang buah hati jika orangtya sendiri tidak mengerti IT,minimal paham dan mengerti oprasional penggunaan smartphone,yang terjadi sekarang kan terbalik,hanyak untuk sekedar buka WA saja anak kita yang ngajarin.Orangtua zaman now mesti gaham tentang itu,kalau faham,orangtua bisa mengontrol penggunaan smartphone anak kita,bis mengecek riwayat penjelajahan yang baru saja dilakukan anak kita,sehingga orangtua bisa mendeteksi dini akibat negatifnya.Orangtua dapat memonitor situs web yang pernah dikunjunginya melalui program piranti lunak penyaring atau web filtering,yang membantu orangtua melakukan scanataupun memblok alamat website yang tidak sesuai dengan perkembangan anak.
  • Arahkan penggunaan perangkat serta media digital dengan jelas,artinya komunikasikan dengan anak tentang waktu yang boleh dilakukan anak untuk menggunakan handphone serta waktu yang tidak boleh menggunakan handphone,aplikasikan gerakan 1820,dan upaya lain,agar anak lebih bijak dalam menggunakan perangkat digitalnya.
  • Pinjamkanlah anak kita perangkat digital sesuai keperluan,walaupun kenyataannta sekarang,anak yang masih kecil saja sudah dibelikan smartphone
  • Memilihkan program atau aplikasi yang edukatif untuk anak kita
  • Menjadi lebih peduli (care) terhadap tumbuh kembang anak
2.Tugas Guru
  • Beri pemahaman tentang cara penggunaan media digital yang bijak
  • Sosialisasikan dampak penggunaan media digital baik dampak positif maupun dampak negatif
  •  Sosialisasikan penggunaan internet sehat kepada siswa
 Demikian,semoga bermanfaat,kurang lebihnya,mohon maaf!


Rabu, 15 November 2017

KONTRUKSI TES PKn SEMESTER 1 KELAS 6 KURIKULUM 2006

KONTRUKSI TES BAHASA DAN SASTRA SUNDA SEMESTER 1 KELAS 3 KURIKULUM 2006

"MOVE ON" DONG...

Mendengar kata ini terucap,seperti tudak asing lagi deh,mulai anak kecil yang notabene belum tahu maksud dan tujuannya saja,sudah pasih mengucapkannya,apalagi "kids zaman now" yang boleh dibilang pelopor dalam mengucapkan istilah-istilah kekinian made in abege,dan...orangtua juga latah dalam mengucapkannya.
"Move on dong...!",istilah inilah yang saya maksud.
Seiring alasan penasaran,searcinglah saya,mencari arti kata istilah tersebut,dan...inilah hasilnya:
Bahwa istilah move on itu merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris yang artinya berpindah,namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan pergaulan anak jaman now,istilah itu menjadi berbagai ragam arti,tergantung dari kalimat yang menyertainya seperti percakapan dua abege berikut:
Jimy :",Kenapa sih Brow,muke lhu ditekuk kayak gitu?"
Rudi :"Kepo...kayak nenek-nenek!"
Jimy :"Ya...ngambek,bukannya gitu Rud,gue kan temen lhu                          kenapa?" 
Rudi :"Gue gak bisa ngelupain mantan Brow!"
Jimy :"Ceileh..."move on Brow,move on...!"
Nah...istilah move on yang dimaksud si Jimy pada illustrasi percakapan diatas adalah lupakan sang mantan dan segera bangkit mencari penggantinya.
Karena istilah move on mengandung banyak arti dan maksud,jadi,bolehlah istilah tersebut saya pakai pada artikel ini.
Apa yang saya maksudkan dengan istilah move on dong...pada artikel ini mari kita simak maksud dan tujuannya,serta apa hubungan istilah tersebut dengan dunia pendidikan!
Sebagaimana telahbapak ibu guru ketahui,dan saya pun tahu dari berbagai sumber,bahwa ada beberapa penyakit yang diidap oleh bapak ibu guru,diantaranya:

  1. Kudis (kurang disiplin)
  2. Asma(Asal Masuk)
  3. Salesma (sangat lemah selera membacanya)
  4. Kusta (kurang strategi)
  5. Kurap (kurang rapi)
  6. Asam urat (asal mengajar kurang akurat)
  7. Kram (kurang terampil)
  8. TBC (tidak bisa computer)
  9. Mual (mutu amat lemah)
  10. Hipertensi (hiruk pikuk perbincangkan tentang sertipikasi)
  11. Stroke (suka tidak rajin kerja,)
Benar dan tidaknya,wallahu 'alam bissowab!Tapi saya yakin,bapak ibu guru sekarang tidak terpapar penyakit diatas dan telah menjadi guru profesional.
Buat kita,tidak ada salahnya,jika menemukan atau mendengar bahwa ada  indikasi penyakit seperti diatas dalam diri kita,sebaiknya mari kita jadikan sebagai bahan:
  1. Introspeksi yaitu introspeksi kedalam internal hati kita,adakah penyakit-penyakit seperti kutipan saya diatas.
  2. Refleksi yaiti refleksi kedalam nalar kita,ada atau tidak ada salah satu penyakit itu bersemayam didalam profesi kita.
  3. Evaluasi yaitu evaluasi terhadap kinerja kita,oleh kita untuk kita,sebelum dievaluasi oleh orang lain,karena terkadang ketika kita dievaluasi oleh oranglain,sisi kemanusiaan dan ego kita terkadang mendominasi,alangkah lebih baiknya jika kita evaluasi diri kita,oleh kita,untuk kita.
Jika setelah introspeksi,Refleksi dan Evaluasi,ternyata kita menemukan salah satu indikasi penyakit diatas,maka segeralah MOVE ON!,berusahalah dengan maksimal agar profesi kita menjadi imun atau kebal dan terhindar dari penyakit:
  1. Kudis (kurang disiplin)
  2. Asma(Asal Masuk)
  3. Salesma (sangat lemah selera membacanya)
  4. Kusta (kurang strategi)
  5. Kurap (kurang rapi)
  6. Asam urat (asal mengajar kurang akurat)
  7. Kram (kurang terampil)
  8. TBC (tidak bisa computer)
  9. Mual (mutu amat lemah)
  10. Hipertensi (hiruk pikuk perbincangkan tentang sertipikasi)
  11. Stroke (suka tidak rajin kerja)
Terimakasi...kurang lebihnya mohon maaf,ini semua saya maksudkan untuk introspeksi,Refleksi dan Evaluasi buat diri saya pribadi,andai bermanfaat ambilah manfaatnya.


Referensi:
  • Foto dokumen pribadi
  • https://translate.google.co.id/m/translate?hl=id#en/id/move%20on

Senin, 13 November 2017

DISIPLIN ADALAH SEBUAH TANGGUNGJAWAB


Disiplin,sebuah kata yang mudah untuk diucap,tapi susah untuk dilaksanakan,itu gambaran pernyataan bagi sekelompok orang,tapi mungkin tidak menggambarkan untuk semua orang,karena faktanya,banyak orang yang santai saja menjalani profesi bertemankan seseorang yang bernama DISIPLIN.
A.Pengertian Disiplin
Menurut Wikipedia:
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.
Merujuk pada pendapat diatas,ada beberapa kata kunci yang dapat saya perlebar penjelasannya:
  1. Perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai
  2. Tanggungjawab

Kata kunci pertama bahwa perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai itu harus menjiwa didalam hati setiap kita,jika perasaan itu selalu hadir,inshaallah,kita yang memilikinya akan senantiasa jadi manusia yang selalu disiplin dimanapun kita berada dan diprofesi apapun posisi kita,karena dimanapun kita,akan selalu berhadapan dengan disiplin,seperti:
  • Dirumah,kita dihadapkan dengan aturan rumah,yang mendidik penghuni rumahnya untuk mentaati dan mematuhinya,itulah perasaan taat dan patuh akan nilai-nilai yang ada dirumah.
  • Ditempat kerja,kita dihadapkan dengan aturan kerja,yang mendidik para pekerjanya untuk mentaati dan mematuhinya,itulah perasaan taat dan patuh akan nilai-nilai yang ada dtempat kerja.
  • Dan banyak tempat lain yang semuanya memiliki aturan yang wajib ditaati dalam konteks aturan yang berbeda karena tempatnya pun berbeda,akan tetapi semua bermuara pada satu tujuan yaitu mengatur dan mendisiplinkan penghuninya.
Mendisiplinkan itu bersinonim dengan kata pendiplinan,dan menurut wikipedia Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman di mana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain.

  Istilah Pendisiplinan tidaklah selalu berkonotasi negatif sebagaimana asumsi kita,karena biasanya istilah pendisplinan ini familiar dikenakan kepada orang yang melanggar aturan yang berlaku ditempat itu,dan yang lebih baik adalah mendisiplinkan diri kita,yang artinya mari paksa diri kita untuk mentaati dan mematuhi aturan yang diberlakukan ditempat kita,jenaoa harus ada paksaan?itu mungkin pertanyaan yang ada dibenak kita,kok dipaksa?Hukum atau peraturan itu mempunyai sifat mengatur dan memaksa terhadap subyek hukum yang berada diwilayah hukum aturan tersebut.Sifat mengatur dan memaksa ini diperlukan dalam usaha menegakan aturan tersebut,dan...alanhah bijaknyajika kita memaksa diri kita untuk patuh dan taat pada aturan itulah yang namanya DISIPLIN.

Kata kunci kedua bahwa Disiplin adalah tanggungjawab,karena jika kita disiplin dalam mentaati dan melaksanakan sebuah aturan itu merupakan perwujudan kesadaran kita pada sebuah kewajiban.

Kesimpulan
Bahwa dalam mematuhi dan melaksanakan aturan,dimnapun dan iprofes apau,hendaknya laksanakan dengan penuh tanggungjawab,bukan karena menginginkan sebuah sebutan bahwa kita adalah karyawan atau pekerja TELADAN bukan pekerja TELATAN,akan tetapi karena  berbasis kesadaran yang keluar dari hati nurani yang paling dalam,tanpa merasa DIPAKSA oleh siapapun.

Referensi:

  1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Disiplin
  2. Foto dokumen pribadi

Rabu, 08 November 2017

MATEMATIKA ITU MUDAH DAN MENYENANGKAN PART 3 :"Penjumlahan banyak digit & banyak baris"

PENDAHULUAN

"Pelajaran apa sekarang ya?"
Tanya seorang anak pada temannya.
"Matematika!"
Spontan anak yang bertanya tadi lunglay,begitu mendengar jawaban tersebut.
Kesan pelajaran Matematika yang horor,mungkin bukan cuma dirasakan oleh anak tersebut,perasaan tersebut bisa saja dirasakan oleh anak yang lain,selain hal tersebut,apalagi ditambah dengan sikap gurunya yang tidak sabaran,killer bahasa anak-anaknya,maka lengkaplah kesan pelajaran matematika yang horor,menyerakan dan menegangkan tersebut.
Berangkat dari itu,saya ingin berbagi sedikit pemahaman tentang pelajaran matematika,ketika mengikuti "Pelatihan AdiRESy Matematika SMART Indonesia yang diselenggarakan oleh AKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) dan Yayasan Sadiluhung Nusantara (YPAN),bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat pada hari Selasa s/d Kamis,tanggal 17-19 Januari 2017 di Kabupaten Bandung Barat.
Kesimpulan dari pelatihan tersebut Matematika itu mudah dan gampang,berikut paparan pengalaman saat mengikuti pelatihan tersebut yang ingin saya bagikan kepada Bapak/Ibu guru atau orangtua siswa,sebagai acuan dalm membimbing pelajaran matematika putra putri bapak ibu dirumah.

MEMBONGKAR RAHASIA MATEMATIKA MENJADI LEBIH MUDAH DAN SANGAT MENYENANGKAN
3.PENJUMLAHAN BANYAK DIGIT DAN BANYAK BARIS
Contoh:
2 8 5 7 6
3 4 5 6 8 
7 6 5 4 3
8 7 6 5 4
9 8 7 6 5 +
.............
Cara penyelesaian (perhatikan screenshot dibawah ini):

Penjelasan:
Catatan:Kalau penjumlahan cara biasa itu mulai dari saf belakang (6+8+3+4+5),kalau dengan metode ini mulai dari Saf depan (2+3+7+8+9),baik kita mulai penjelasan singkatnya:
  • 2+3+7+8+9=29 (simpan secara utuh angka 29 tersebut)
  • 8+4+6+7+8=33 (karena hasilnya sama dengan atau lebih dari 10,maka simpan angka 3 depan atau yang bernilai tempatnya puluhan lebih tinggi dari angka dibelakangnya,nah...angka 3 berikutnya simpan sejajar dengan angka 29) 
  • 5+5+5+6+7=28  (karena hasilnya sama dengan atau lebih dari 10,maka simpan angka depan atau yang bernilai tempatnya puluhan lebih tinggi dari angka dibelakangnya,nah...angka 8 berikutnya simpan sejajar dengan angka 29) 
  • 7+6+4+5+6=28  (karena hasilnya sama dengan atau lebih dari 10,maka simpan angka depan atau yang bernilai tempatnya puluhan lebih tinggi dari angka dibelakangnya,nah...angka 8 berikutnya simpan sejajar dengan angka 29) 
  • 6+8+3+4+5=26  (karena hasilnya sama dengan atau lebih dari 10,maka simpan angka depan atau yang bernilai tempatnya puluhan lebih tinggi dari angka dibelakangnya,nah...angka 6 berikutnya simpan sejajar dengan angka 29) 
Langkah selanjutnya (perhatikan screenshot baris ketiga dari bawah)

  • 29+3=32
  • 3+2=5
  • 8+2=10 (karena hasilnya sama dengan atau lebih dari 10,maka simpan angka depan atau yang bernilai tempatnya puluhan lebih tinggi dari angka dibelakangnya,nah...angka 0 berikutnya simpan sejajar dengan angka 32) 
  • 8 + 2  = 10 (karena hasilnya sama dengan atau lebih dari 10,maka simpan angka 1 depan atau yang bernilai tempatnya puluhan lebih tinggi dari angka dibelakangnya,nah...angka 0 berikutnya simpan sejajar dengan angka 32) 
  •  Terakhir turunkan angka 6
Langkah selanjutnya (perhatikan screenshot baris kedua dari bawah)

  • Turunkan angka   3
  • Turunkan angka 2
  • 5 + 1 =                      6
  • Turunkan angka 1
  • Turunkan angka 0
  • Turunkan angka 6

Kesimpulannya:
   2 8 5 7 6
   3 4 5 6 8 
   7 6 5 4 3
   8 7 6 5 4
   9 8 7 6 5 +
3 2 6 1 0 6
Bagaimana????
Mari sama-sama berlatih!

PENUTUP
Ucapan terimakasih untuk :
  1. AdiRESy (Adiluhung Retooling Education System)
  2. Yayasab Adiluhung Nusantara (YPAN)
  3. Mas Andi Suryawan,S.Si (Pemateri dan Penulis buku Matematika Mudah atau Gampang),terimakasih buku dan ilmunya,izin ilmunya saya kutif dan berbagi dengan yang lain
  4. Mas Aji Rahmat Musyafa (Pemateri dan panulus buku 30 tepuk Islami,dan buku Belajar mudah dan cepat menghafal matematika,IPA,IPS,Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dengan metode bernyanyi,serta CD kumpulan lagu anak-anak "Permata Syurga")
  5. Semua pihak penyelenggara pelatihan yang tidak kami sebutkan satu persatu
Semoga ilmunya bermanfaat,khususnya untuk saya pribadi (sebagai alumni peserta pelatihan),umumnya untuk semuanya.
Jika ada kesalahan kutif dan redaksi penulisan,kami mohon maaf,tidak bermaksud seperti itu,semata kesalahan saya sebagai manusia.

Terimakasih


Referensi:
  • Buku Matematika mudah atau gampang? (Membongkar rahasia Matematika menjadi lebih mudah dan sangat menyenangkan),Penulis Mas Andi Suryawan,S.Si