Kamis, 16 November 2017

MENTAL "Kids zaman Now" DI ERA DIGITAL


Jika dibanding-banding,antara anak zaman "baheula" dan anak zaman sekarang atau "kids zaman now",kayak langit dan bumi,jika dipersonipikasikan,mungkin saking jauhnya perbedaan tersebut hingga dianalogokan seperti itu.
Mungkin,zamanya barangkali yang membuat berbeda,begitu pendapat orang,dulu zaman kita,mana ada hape,mana ada tivi,mana ada yang namanya internet,mau nonton siaran tivi saja,kita rame-rame ngerubutin rumah tetangga yang mampu beli tivi,hitam putih lagi.
Doeloe,mau komunikasi dengan saudara jauh,paling banter via surat,itupun dititipin sama tetangga yang kebetulan on the way kekota,sekarang...tinggal tat tit tut tekan nomor di hape,dalam sedetik sudah bisa berkomunikasi,bosen pakai itu,beragam alternatif berkomunikasi tersedia,bisa via whatsap,Messenger,Facebook,Twiter,Google Plus,Instagram,Pinteres,Tumblr,Flickr,dan masih banyak aplikasi medsos lainnya,semua serba mudah dan serba instan,seluruh informasi diujung jari serta duniapun dalam genggaman,dan...dimasa kita dulu,media masa adalah medium yang hanya dikonsumsi oleh orang dewasa,tapi sekarang,anak-anak balitapun sudah bisa mengakses media.
Revolusi digital demikian pesat,perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital membawa perubahan disemua aspek dan semua bidang,baik yang positif maupun yang negatif,dan...tugas kita semua untuk membimbing anak kita dirumah dan siswa kita disekolah.
Mari kita telusuri perubahan mental anak diera digital,dengan tujuan sebagai sarana untuk introspeksi,baik untuk orangtua maupun guru,mudah-mudahan setelah mengetahuinya,baik guru maupun orangtua dapat memilah-milah mana perkembangan mental anak yang positif dan mana perkembangan mental anak yang negatif,perkembangan mental yang positif dapat kita dukung dan beri suport sedangkan perkembangan mental yang negatif,dapat kita cegah agar tidak merusak lebih dalam perkembangan mental anak kita.
A.Perkembangan mental "kids zaman now" pada era digital
1.Anak menjadi Individualistis
  • Lihatlah ketika mereka berkumpul dirumah,ayah ibunya bercengkrama,ngobrol  ngalor ngidul,dia asyik dengan dunianya,(dunia maya):main games,chatting di medsos!atau...dua-duanya asyik sendiri,ayahnya facebookan,ibunya shoping online,anaknya main Ge O,ngumpul tapi hati mereka tidak saling bertaut,bersama tapi tidak seirama.Tepatlah jika Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah Launching Program gerakan 1820,yaitu ajakan menjauhkan telpon seluler dari jangkauan dari pukul 18.00-20.00,gunakan waktu bersama keluarga untuk berbagi cerita pengalaman masing-masing,membimbing belajar mengaji atau sama-sama mengaji,membimbing belajar dirumah,mendongeng,atau kegiatan positif lainnya,gerakan ini adalah salah satu upaya menangkal tumbuh kembang mental individualistis pada diri anak,merekatkan kembali hubungan orangtua dan anak,membuka portal komunikasi yang sempat "hang" dengan anak dan tujuan positif lainnya.
 2.Anak menjadi "Asosial"
Apa itu "Asosial?"Asosial adalah terputus kontak dengan lingkungan sekitar,kenapa bisa demikian,karena akibat dari aktivitas dunia maya yang tidak terkontrol,anak-anak menjadi kecanduan dengan dunia maya,mereka asik didepan chatting,searching maupun googling di dumay,sehingga melupakan pergaulan didunua nyata.Tugas orangtua untuk menghentikannya,bimbinglah mereka,beri pencerahan,agar anak-anak menyadari bahwa kta hudup didunia nyata,yang dikelilingi oleh teman dan kerabat,anak sebagai baguan dari yang namanya makhluk sosial perlu bersosialisasi dan berkomunikasi
B.Tugas orangtua dan guru
Tugas guru dan orangtua cukup berat di era digital ini,semakin kompleks permasalahan yang dihadapi dalam mendidik anak,namun tidak ada kata terlambat untuk memulainya dari hari ini,bagi yang sudah terjadi mari kita perbaiki,bagi anaknya yang belum terpapar virus dumay,mari tetap dijaga dan dipertahankan,agar anak kita tidak terjerumus kelubang yang sama,seperti yang telah dialami oleh teman-temannya.
1.Tugas orangtua
  • Jadilah orangtua zaman now,artinya jadilah orangtua yang kekinian,yang paham dan mengerti IT,karena kalau anaknya lebih mahir menggunakan IT dibanding orangtuanya,bagaimana orangtua mau membimbing sang buah hati jika orangtya sendiri tidak mengerti IT,minimal paham dan mengerti oprasional penggunaan smartphone,yang terjadi sekarang kan terbalik,hanyak untuk sekedar buka WA saja anak kita yang ngajarin.Orangtua zaman now mesti gaham tentang itu,kalau faham,orangtua bisa mengontrol penggunaan smartphone anak kita,bis mengecek riwayat penjelajahan yang baru saja dilakukan anak kita,sehingga orangtua bisa mendeteksi dini akibat negatifnya.Orangtua dapat memonitor situs web yang pernah dikunjunginya melalui program piranti lunak penyaring atau web filtering,yang membantu orangtua melakukan scanataupun memblok alamat website yang tidak sesuai dengan perkembangan anak.
  • Arahkan penggunaan perangkat serta media digital dengan jelas,artinya komunikasikan dengan anak tentang waktu yang boleh dilakukan anak untuk menggunakan handphone serta waktu yang tidak boleh menggunakan handphone,aplikasikan gerakan 1820,dan upaya lain,agar anak lebih bijak dalam menggunakan perangkat digitalnya.
  • Pinjamkanlah anak kita perangkat digital sesuai keperluan,walaupun kenyataannta sekarang,anak yang masih kecil saja sudah dibelikan smartphone
  • Memilihkan program atau aplikasi yang edukatif untuk anak kita
  • Menjadi lebih peduli (care) terhadap tumbuh kembang anak
2.Tugas Guru
  • Beri pemahaman tentang cara penggunaan media digital yang bijak
  • Sosialisasikan dampak penggunaan media digital baik dampak positif maupun dampak negatif
  •  Sosialisasikan penggunaan internet sehat kepada siswa
 Demikian,semoga bermanfaat,kurang lebihnya,mohon maaf!


1 komentar: