Rabu, 15 November 2017

"MOVE ON" DONG...

Mendengar kata ini terucap,seperti tudak asing lagi deh,mulai anak kecil yang notabene belum tahu maksud dan tujuannya saja,sudah pasih mengucapkannya,apalagi "kids zaman now" yang boleh dibilang pelopor dalam mengucapkan istilah-istilah kekinian made in abege,dan...orangtua juga latah dalam mengucapkannya.
"Move on dong...!",istilah inilah yang saya maksud.
Seiring alasan penasaran,searcinglah saya,mencari arti kata istilah tersebut,dan...inilah hasilnya:
Bahwa istilah move on itu merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris yang artinya berpindah,namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan pergaulan anak jaman now,istilah itu menjadi berbagai ragam arti,tergantung dari kalimat yang menyertainya seperti percakapan dua abege berikut:
Jimy :",Kenapa sih Brow,muke lhu ditekuk kayak gitu?"
Rudi :"Kepo...kayak nenek-nenek!"
Jimy :"Ya...ngambek,bukannya gitu Rud,gue kan temen lhu                          kenapa?" 
Rudi :"Gue gak bisa ngelupain mantan Brow!"
Jimy :"Ceileh..."move on Brow,move on...!"
Nah...istilah move on yang dimaksud si Jimy pada illustrasi percakapan diatas adalah lupakan sang mantan dan segera bangkit mencari penggantinya.
Karena istilah move on mengandung banyak arti dan maksud,jadi,bolehlah istilah tersebut saya pakai pada artikel ini.
Apa yang saya maksudkan dengan istilah move on dong...pada artikel ini mari kita simak maksud dan tujuannya,serta apa hubungan istilah tersebut dengan dunia pendidikan!
Sebagaimana telahbapak ibu guru ketahui,dan saya pun tahu dari berbagai sumber,bahwa ada beberapa penyakit yang diidap oleh bapak ibu guru,diantaranya:

  1. Kudis (kurang disiplin)
  2. Asma(Asal Masuk)
  3. Salesma (sangat lemah selera membacanya)
  4. Kusta (kurang strategi)
  5. Kurap (kurang rapi)
  6. Asam urat (asal mengajar kurang akurat)
  7. Kram (kurang terampil)
  8. TBC (tidak bisa computer)
  9. Mual (mutu amat lemah)
  10. Hipertensi (hiruk pikuk perbincangkan tentang sertipikasi)
  11. Stroke (suka tidak rajin kerja,)
Benar dan tidaknya,wallahu 'alam bissowab!Tapi saya yakin,bapak ibu guru sekarang tidak terpapar penyakit diatas dan telah menjadi guru profesional.
Buat kita,tidak ada salahnya,jika menemukan atau mendengar bahwa ada  indikasi penyakit seperti diatas dalam diri kita,sebaiknya mari kita jadikan sebagai bahan:
  1. Introspeksi yaitu introspeksi kedalam internal hati kita,adakah penyakit-penyakit seperti kutipan saya diatas.
  2. Refleksi yaiti refleksi kedalam nalar kita,ada atau tidak ada salah satu penyakit itu bersemayam didalam profesi kita.
  3. Evaluasi yaitu evaluasi terhadap kinerja kita,oleh kita untuk kita,sebelum dievaluasi oleh orang lain,karena terkadang ketika kita dievaluasi oleh oranglain,sisi kemanusiaan dan ego kita terkadang mendominasi,alangkah lebih baiknya jika kita evaluasi diri kita,oleh kita,untuk kita.
Jika setelah introspeksi,Refleksi dan Evaluasi,ternyata kita menemukan salah satu indikasi penyakit diatas,maka segeralah MOVE ON!,berusahalah dengan maksimal agar profesi kita menjadi imun atau kebal dan terhindar dari penyakit:
  1. Kudis (kurang disiplin)
  2. Asma(Asal Masuk)
  3. Salesma (sangat lemah selera membacanya)
  4. Kusta (kurang strategi)
  5. Kurap (kurang rapi)
  6. Asam urat (asal mengajar kurang akurat)
  7. Kram (kurang terampil)
  8. TBC (tidak bisa computer)
  9. Mual (mutu amat lemah)
  10. Hipertensi (hiruk pikuk perbincangkan tentang sertipikasi)
  11. Stroke (suka tidak rajin kerja)
Terimakasi...kurang lebihnya mohon maaf,ini semua saya maksudkan untuk introspeksi,Refleksi dan Evaluasi buat diri saya pribadi,andai bermanfaat ambilah manfaatnya.


Referensi:
  • Foto dokumen pribadi
  • https://translate.google.co.id/m/translate?hl=id#en/id/move%20on

Tidak ada komentar:

Posting Komentar