Senin, 20 November 2017

PENTINGKAH "BERMAIN" BAGI ANAK?


Mendengar kata bermain,terbayang sebuah kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak yang:
  1. Tidak bermanfaat
  2. Tidak berguna
  3. Tidak mendidik
  4. Membuang-buang waktu
  5. Dan pendapat negatif lainnya 
Tidak dipungkiri,bahwa aktivitas bermain itu ada yang berdampak positif ada juga yang berdampak negatif,disini peran orangtua sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan anak,agar anak dapat melakukan aktivitas bermain yang edukatif dan bersampak positif bagi perkembangan anak itu sendiri.
A.Pengertian bermain
1.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermain yaitu:
bermain/ber·ma·in/ v melakukan sesuatu untuk bersenang-senang: adiknya sedang - di taman;- air basah, - api letup, - pisau luka, pb tiap perbuatan atau pekerjaan ada akibatnya (risikonya);- akal mengenakan tipu daya; - api 1 melakukan permainan dengan api; 2 ki melakukan sesuatu yang berbahaya; 3 ki bermain cinta; bermain serong; - budibermain akal; - kayu main kayu; - muda berhubungan dengan wanita lain bukan istrinya; bermukah; bermuda;
2.Menurut para ahli

  • M.Hariwijaya(2009:103):Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara berulang-ulang demi kesenangan tanpa adanya tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
  • Garvey (2002:110),dalam salah satu tulisannya mengemukakan adanya lima pengertian yang berkaitan dengan bermain yaitu:
  1. Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan dan memiliki miai positif bagi anak.
  2. Bermain tidak mempunyai tujuan ektrinsik,namun motivasinya lebih bersifat instrinsik.
  3. Bermain bersifat spontan dan sukarela,tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak.
  4. Bermain melibatkan peran aktif keikutsertaan anak
  5. Bermain memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain misalnya kemampuan kreatifitas,kemampuan memecahkan masalah,belajar bahasa,perkembangan sosial dan lain sebagainya.
3.Manfaat bermain

Jika pertanyaannya,"pentingkah bermain bagi anak?",jawabannya,"penting",karena bermain bagi anak adalah hak yang harus dipenuhi sesuai dengan tumbuh kembang anak,dan kata bermain itu sendiri tidak terlepas dengan kata permainan yang dilakukan oleh anak ketika bernmain,dan permainan merupakan aktivitas bermain anak yang mempunyai manfaat bagi anak,diantaranya?
  1.  Memahami dirinya dan temannya,ketika anak bermain,terjadi proses memahami dirinya sendiri dan memahami teman-teman disekitarnya,dalam proses pemahaman ini,anak akan belajar memahami:watak dan sifanya,watak dan sifat temannya,memahami bagaimana mengendalikan diri,serta kamph memahami situasi dan kondisi.
  2. Belajar memahami aturan,dalam sebuah permainan anak pun ya aturan main yang tidak tertulis dan wajib dipahami oleh mereka.
  3. Belajar saling menghargai,lihatlah ketika anak bermain kelereng,semua ada gilirannya,kapan dia harus menembak kelereng temannya,kapan giliran temannya menembak kelerengnya,semua berjalan begitu harmonis,tanpa adanya wasit yang mengatur,tapi teratur,karena semua pemain saling menghargai.
  4. Belajar lapang dada,karena yang namanya permainan,tentu akan ada yang menang dan kalah,disitulah managemen Fair Play tingkat dasar dibentuk,mereka lapang dada menerima kekalahan,lihatlah permainan "hadangan"dan "permainan balap bakiak".
  5. Menyehatkan Fisik,disadari atau tidak oleh anak,permainan dapat menyehatkan fisik anak dan tetap bugar,kita lihat contoh permainan "galah asin" atau "hadangan","Bancakan",atau permainan "Rebon",yang memerlukan olah fisik,karena harus berlari,meloncat dan sebagainya.u
  6. Belajar bekerjasama,lihatlah permainan "Endog-endogan" dan "permainan oray-orayan",permainan tersebut memerlukan kerjasama Team yang solid untuk dapat memenangkan pertandingan.
  7. Mengembangkan kecerdasan emosi atau Emotional Quotion (EQ),yaitu kemampuan seseorang untuk menerima,menilai,mengelola,serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain disekitarnya,lihatlah ketika anak bermain layang-layang,kecerdas EQ mereka dilatih sejak pembuatan hingga menerbangkannya,berjuang dengan penuh sabar,lari sana lari si mencari arah angin hingga berhasil menerbangkn layangannya.
  8. Mengembangkan jecerdasan intelektual atau Intelegence Quotient (IQ),lihatlah ermainan congklak,dalam permaianan tersebut diperlukan kecerdasn intelektual agar anak dapat mengumpulkan lebih banyak biji dari lawan mainnya.
  9. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak,ketika anak melakukan aktifitas bermain,suda dipastikan mereka berkelmpok dan dilakukan dengan masal,saat itulah mereka bersosialisasi dengan teman barunya.
  10. Menghindarkan anak menjadi asosial,anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu bergaul dengan irang lain,supel dan mudah bersosiaisasi.
Banyak sekali manfaat positif dari aktivitas bermain,mari beri waktu seluas-luasnya kepada anak,ugas kita sebagai orangtua adalah:
  1. Beri pemahaman tentang bagaimana memanage waktu,kapan saatnya bermain,kapan saatnya belajar.
  2. Bimbing dan awasi ketika anak bermain
  3. Bawei untuk selalu mengingatkan anak agar tidak lupa waktu ketika bermain
  4. Arahkan anak kita dalam bermain agar permainannya menjadi permainan yang edukatif.



Daftar Rujukan

  1. https://kbbi.web.id/bemain
  2. http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/pengertian-bermain-konsep-pendidikan.html diakses 19 November 2017

Sabtu, 18 November 2017

MELAWAN LUPA

"Apa...lupa,kok bisa sih?"
"Dasar...udah pikun,lupa dipelihara!"
"Hadeh...dasar Miss Lupa!"
"Aduh...siapa ya,bentar...saya ingat-ingat dulu". 
Dan...beragam cercaan lain,akan meluncur dari mulutnya,saat kita atau siapapun lupa terhadap sesuatu.
Memang tragis sih jika kita pelupa,tapi...siapa yang mau,tapi...kenapa tanggal gajian tidak pernah lupa,jatah bulanan juga,makan apalagi,belum pernah ada yang lupa makan,yang telat makan banyak tapi bukan lupa,perut sudah memberi isyarat pas jam makan,tapi tanggung lagi mengerjakan tugas,jadilah telat makan,enapa ya?
Tik tok tik tok tik tok!
Sudahlah,tidak usah dipikirin terlalu serius!
Kembali kepertanyaan tadi,kenapa waktu gajian tidak pernah lupa,menurut pendapat saya,ini pendapat lho bukan hasil penelitian,karena gajian itu sebuah kegiatan yang kontinyu,terus menerus dilakukan setiap bulan,sehingga menjadi habit atau kebiasaan rutin yang selalu kita laksanakan,begitu dan begitu terus setiap bulan,begitupun dengan kegiatan makan.
Jadi,segala sesuatu yang kontinyu kita laksanakan ternyata dapat mempertajam ingatan kita.
Contoh lain:
  1. Tadi siang,pulang kerja langsung kerumah orangtua saya,kangen,tiga hari tidak ketemu,pas belokan ada yang teriak memanggil,ku hentikan kuda besinya,sambil kuarahkan pandanganku kearah sumber suara,lama ku termanggu,seliweran tanda tanya dikepalaku,"siapa...ya?",begitu pertanyaan dibenaku,tidak kulontarkan sih pertanyaan itu,sebagai apresiasi terhadap sang penanya yang demikian ramah dan kalau didengar dari teriakannya,asli bukan sok akrab,cuman saya nya saja yang lupa,sambil duduk diteras kusimpulkan bahwa seseorang akan jadi dilupakan atau lupa jika jarang bertemu,lagi-lagi,seringnya bertemu atau kontinyuitas pertemuan kita dengan orang lain itu dapat melawan rasa lupa kita.
  2. Beberapa bulan kebelakang (saya lupa bulan apa),masih di tahun 2017,saya dan dua teman lainnya,mengikuti seleksi Lomba Guru Berprestsi Anugrah Mahkamah Konstitusi tingkat Kabupaten,begitu saya buka soalnya,semuanya tentang  UUD 1945,dari mulai Pembukaan,Pasal,Ayat,aturan tambahan dan aturan peralihan,semua ada,dan parahnya ada beberapa pasal dan ayat yang saya lupa,dan...lagi-lagi itu kesalahan yang saya buat sendiri,saya jarang membuka dan membaca bukunya.
Itulah beberapa contoh Lupa yang dialami saya,dan...mungkin anda punya pengalaman tersendiri yang ada hubungannya dengan sifat Lupa ini.
Dengan melihat dan mengalami akibat dari sifat Lupa yang kita alami,penting sekali menguasai jurus jitu untuk melawannya,dengan berbasiskan pengalaman yang saya alami,bahwa sifat lupa dapat dilawan dengan:

  1. Rajin membaca,karena membaca dapat mengasah ketajaman ingatan kita sserta menguatkan memori otak kita,sehingga kita dapat mengingat apa yang dilihat dan didengar,jadi sisihkan waktu kita 1-2 jam untuk membaca atau melakukan kegiatan Literasi.
  2. Jangan malas untuk berpikir,yang namanya tentu akan senantiasa dihadapkan pada masalah atau persoalan hidup,dan keanyakankira selalu malas berpikir untuk mencari solusinya,hal ini akan menyebabkan tidak optimalnya perkembangan kecerdasan otak,yang berimbas padamenurunnya daya pikir serta melambatnya responsibilty kita dalam menghadapi suatu masalah,jadi,latihlah pikiran kita karena ketika pikiran kita terlatih akan menyumbang manfaat besar pada kemampuan memory atau daya ingat kita
  3. Istirahatlah yang cukup,karena ketika kita kurang tidur akan berpengaruh buruk pada daya ingat.
  4. Menggunakan buku catatan,dengan membawa buku catatan kemanapun anda pergi dan dimanapun anda berada,catatlah hal-hal penting dalam keseharian anda,misal catatan pertemuan dengan orang lain,waktu rapat,dan hal-hal penting lainnya.Di era digital saat ini,buku catatan sepertinya sudah tidak efektif dan mulai tergeser dengan buku catatan digital sekelas Evernote yang bisa anda unduh aplikasinya,lebih simple dan lebih modern.
  5. Menggunakan alat pengingat berupa alarm clock agar anda tidak lupa bangun pagi,waktu shalat,waktunya makan,seting juga waktunya anda bertemu dengan klien,dan keguatan lain,semua dapat diunduh aplikasinya,selain alat pengingat digital,anda juga dapat menggunakan alat pengingat manual seperti teman dekat atau keluarga dekat anda untuk mengingatkan.
  6. Seringlah bersosialisasi,karena seringnya berinteraksi dilingkungan sosial,dapat memberikan dampat positif diantaranya mencegah stres dan defresi,juga melawan lupa karena seringnya bertemu dengan teman dan kerabat.
  7. Fokus,artinya menghindari dan memikirkan hal lain ketika kita sedang melakukan suatu jegitan,fokuslah pada kegiatan tersebut sampai selesai,baru setelah itu kerjakan kegiatan lain.
Demikian tehnik sederhana melawan lupa,mudah-mudahan bermanfaat,!



Referensi Foto dari Emoticon




Kamis, 16 November 2017

KEMAUAN ITU POTENSI

Berawal dari percakapan dua sahabat,disebuah media sosial,ide judul artikel ini saya buat,Dewa namanya sahabat saya itu,itu panggilan ketika saya dan beliau ketemu disebuah frekwensi pesawat dua meteran,sama-sama Selebreaker,begitu kami istilahkan,karena sama-sama hobi ngebreak,baiklah begini short storynya:
Saya :"Wa...kamu saya masukin ke grup Potensi PTK ya?"
Dewa:"Apalah potensi saya Om,kok dimasukin ke grup Potensi?"
Saya :"Kemauan itu potensi Wa,jangan tanya MAMPU atau 
             TIDAK,tapi MAU atau TIDAK!"
Nah...itulah kronologis ceritanya.
Bahwa,semua berawal dari kemauan:Mau jadi pinter,mau jadi kaya,mau jadi GURU,mau jadi Dokter,dan sebagainya,kemauan adalah awal dari sebuah ihtiar atau usaha.
Menurut wikipedia bahwa Kemauan atau kehendak merupakan dasar untuk mempelajari beberapa hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan lainnya.[1] Kemauan juga merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk mengerjakan suatu hal dalam kehidupan nyata.[1] Kemauan merupakan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri.[1] Dorongan dapat juga dikatakan sebagai kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan tertentu.[1] Kemauan juga dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan bebas, memutuskan, melatih mengendalikan diri, serta bertindak.[2] Kemauan membuat seseorang mau menerima peraturan hukum dan kewajiban.[2]Kemauan datang dari diri dalam manusia yang yang diarahakan oleh pikiran dan perasaan diri mereka sendiri.[3] Kemauan adalah kekuasaan untuk memimpin diri sendiri sehingga seseorang tersebut mampu memutuskan suatu hal.[3] 
Tapi,Kemauan saja ternyata tidak cukup, harus ada yang namanya  usaha atau Ikhtiar.Contoh sederhana:

  1. Mau kaya tentu harus usaha atau ihtiar,ihtiarnya bisa merintis menjadi pengusaha kecil-kecilan,dan sebagainya
  2. Mau cerdas tentu usaha atau ikhtiarnya dengan belajar yang tekun atau sekolah sampai kuliah.
  3. Mau jadi Guru tentu usaha atau ikhtiarnya kuliah di Fakultas Keguruan dan yang sejenisnya,disesuaikan dengan aturan Linearitasnya.
Setelah usaha atau ikhtiar ditempuh untuk mewujudkan kemauan kita,langkah selanjutnya adalah Tawakal,terus panjatkan doa kepada Allah,memohon agar kemauan kita,usaha dan iktiar kita terwujud.
Ingatlah bahwa:

  • Kegagalan itu awal dari keberhasilan
  • Ketika kita menyerah dan menghentikan langkah,itulah kegagalan yang sebenarnya.
  • Jatuh bukan berarti kalah,maka bangkitlah dan kembali mencoba
  • Kegagalan adalah cara kita belajar untuk mengoreksi kesalahan dan kekeliruan kita
  • Kenapa kita terjatuh?Agar kita dapat belajar BERDIRI
  • Ingat,sukses masih bisa diraih selama masih ada SEMANGAT!
Terimakasih...kurang lebihnya mohon maaf!
Selamat berjuang buat para pejuang tangguh,tetap semangat!!!




Daftar rujukan:
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kemauan) diakses 16 November 2017

MENTAL "Kids zaman Now" DI ERA DIGITAL


Jika dibanding-banding,antara anak zaman "baheula" dan anak zaman sekarang atau "kids zaman now",kayak langit dan bumi,jika dipersonipikasikan,mungkin saking jauhnya perbedaan tersebut hingga dianalogokan seperti itu.
Mungkin,zamanya barangkali yang membuat berbeda,begitu pendapat orang,dulu zaman kita,mana ada hape,mana ada tivi,mana ada yang namanya internet,mau nonton siaran tivi saja,kita rame-rame ngerubutin rumah tetangga yang mampu beli tivi,hitam putih lagi.
Doeloe,mau komunikasi dengan saudara jauh,paling banter via surat,itupun dititipin sama tetangga yang kebetulan on the way kekota,sekarang...tinggal tat tit tut tekan nomor di hape,dalam sedetik sudah bisa berkomunikasi,bosen pakai itu,beragam alternatif berkomunikasi tersedia,bisa via whatsap,Messenger,Facebook,Twiter,Google Plus,Instagram,Pinteres,Tumblr,Flickr,dan masih banyak aplikasi medsos lainnya,semua serba mudah dan serba instan,seluruh informasi diujung jari serta duniapun dalam genggaman,dan...dimasa kita dulu,media masa adalah medium yang hanya dikonsumsi oleh orang dewasa,tapi sekarang,anak-anak balitapun sudah bisa mengakses media.
Revolusi digital demikian pesat,perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital membawa perubahan disemua aspek dan semua bidang,baik yang positif maupun yang negatif,dan...tugas kita semua untuk membimbing anak kita dirumah dan siswa kita disekolah.
Mari kita telusuri perubahan mental anak diera digital,dengan tujuan sebagai sarana untuk introspeksi,baik untuk orangtua maupun guru,mudah-mudahan setelah mengetahuinya,baik guru maupun orangtua dapat memilah-milah mana perkembangan mental anak yang positif dan mana perkembangan mental anak yang negatif,perkembangan mental yang positif dapat kita dukung dan beri suport sedangkan perkembangan mental yang negatif,dapat kita cegah agar tidak merusak lebih dalam perkembangan mental anak kita.
A.Perkembangan mental "kids zaman now" pada era digital
1.Anak menjadi Individualistis
  • Lihatlah ketika mereka berkumpul dirumah,ayah ibunya bercengkrama,ngobrol  ngalor ngidul,dia asyik dengan dunianya,(dunia maya):main games,chatting di medsos!atau...dua-duanya asyik sendiri,ayahnya facebookan,ibunya shoping online,anaknya main Ge O,ngumpul tapi hati mereka tidak saling bertaut,bersama tapi tidak seirama.Tepatlah jika Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah Launching Program gerakan 1820,yaitu ajakan menjauhkan telpon seluler dari jangkauan dari pukul 18.00-20.00,gunakan waktu bersama keluarga untuk berbagi cerita pengalaman masing-masing,membimbing belajar mengaji atau sama-sama mengaji,membimbing belajar dirumah,mendongeng,atau kegiatan positif lainnya,gerakan ini adalah salah satu upaya menangkal tumbuh kembang mental individualistis pada diri anak,merekatkan kembali hubungan orangtua dan anak,membuka portal komunikasi yang sempat "hang" dengan anak dan tujuan positif lainnya.
 2.Anak menjadi "Asosial"
Apa itu "Asosial?"Asosial adalah terputus kontak dengan lingkungan sekitar,kenapa bisa demikian,karena akibat dari aktivitas dunia maya yang tidak terkontrol,anak-anak menjadi kecanduan dengan dunia maya,mereka asik didepan chatting,searching maupun googling di dumay,sehingga melupakan pergaulan didunua nyata.Tugas orangtua untuk menghentikannya,bimbinglah mereka,beri pencerahan,agar anak-anak menyadari bahwa kta hudup didunia nyata,yang dikelilingi oleh teman dan kerabat,anak sebagai baguan dari yang namanya makhluk sosial perlu bersosialisasi dan berkomunikasi
B.Tugas orangtua dan guru
Tugas guru dan orangtua cukup berat di era digital ini,semakin kompleks permasalahan yang dihadapi dalam mendidik anak,namun tidak ada kata terlambat untuk memulainya dari hari ini,bagi yang sudah terjadi mari kita perbaiki,bagi anaknya yang belum terpapar virus dumay,mari tetap dijaga dan dipertahankan,agar anak kita tidak terjerumus kelubang yang sama,seperti yang telah dialami oleh teman-temannya.
1.Tugas orangtua
  • Jadilah orangtua zaman now,artinya jadilah orangtua yang kekinian,yang paham dan mengerti IT,karena kalau anaknya lebih mahir menggunakan IT dibanding orangtuanya,bagaimana orangtua mau membimbing sang buah hati jika orangtya sendiri tidak mengerti IT,minimal paham dan mengerti oprasional penggunaan smartphone,yang terjadi sekarang kan terbalik,hanyak untuk sekedar buka WA saja anak kita yang ngajarin.Orangtua zaman now mesti gaham tentang itu,kalau faham,orangtua bisa mengontrol penggunaan smartphone anak kita,bis mengecek riwayat penjelajahan yang baru saja dilakukan anak kita,sehingga orangtua bisa mendeteksi dini akibat negatifnya.Orangtua dapat memonitor situs web yang pernah dikunjunginya melalui program piranti lunak penyaring atau web filtering,yang membantu orangtua melakukan scanataupun memblok alamat website yang tidak sesuai dengan perkembangan anak.
  • Arahkan penggunaan perangkat serta media digital dengan jelas,artinya komunikasikan dengan anak tentang waktu yang boleh dilakukan anak untuk menggunakan handphone serta waktu yang tidak boleh menggunakan handphone,aplikasikan gerakan 1820,dan upaya lain,agar anak lebih bijak dalam menggunakan perangkat digitalnya.
  • Pinjamkanlah anak kita perangkat digital sesuai keperluan,walaupun kenyataannta sekarang,anak yang masih kecil saja sudah dibelikan smartphone
  • Memilihkan program atau aplikasi yang edukatif untuk anak kita
  • Menjadi lebih peduli (care) terhadap tumbuh kembang anak
2.Tugas Guru
  • Beri pemahaman tentang cara penggunaan media digital yang bijak
  • Sosialisasikan dampak penggunaan media digital baik dampak positif maupun dampak negatif
  •  Sosialisasikan penggunaan internet sehat kepada siswa
 Demikian,semoga bermanfaat,kurang lebihnya,mohon maaf!


Rabu, 15 November 2017

KONTRUKSI TES PKn SEMESTER 1 KELAS 6 KURIKULUM 2006

KONTRUKSI TES BAHASA DAN SASTRA SUNDA SEMESTER 1 KELAS 3 KURIKULUM 2006

"MOVE ON" DONG...

Mendengar kata ini terucap,seperti tudak asing lagi deh,mulai anak kecil yang notabene belum tahu maksud dan tujuannya saja,sudah pasih mengucapkannya,apalagi "kids zaman now" yang boleh dibilang pelopor dalam mengucapkan istilah-istilah kekinian made in abege,dan...orangtua juga latah dalam mengucapkannya.
"Move on dong...!",istilah inilah yang saya maksud.
Seiring alasan penasaran,searcinglah saya,mencari arti kata istilah tersebut,dan...inilah hasilnya:
Bahwa istilah move on itu merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris yang artinya berpindah,namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan pergaulan anak jaman now,istilah itu menjadi berbagai ragam arti,tergantung dari kalimat yang menyertainya seperti percakapan dua abege berikut:
Jimy :",Kenapa sih Brow,muke lhu ditekuk kayak gitu?"
Rudi :"Kepo...kayak nenek-nenek!"
Jimy :"Ya...ngambek,bukannya gitu Rud,gue kan temen lhu                          kenapa?" 
Rudi :"Gue gak bisa ngelupain mantan Brow!"
Jimy :"Ceileh..."move on Brow,move on...!"
Nah...istilah move on yang dimaksud si Jimy pada illustrasi percakapan diatas adalah lupakan sang mantan dan segera bangkit mencari penggantinya.
Karena istilah move on mengandung banyak arti dan maksud,jadi,bolehlah istilah tersebut saya pakai pada artikel ini.
Apa yang saya maksudkan dengan istilah move on dong...pada artikel ini mari kita simak maksud dan tujuannya,serta apa hubungan istilah tersebut dengan dunia pendidikan!
Sebagaimana telahbapak ibu guru ketahui,dan saya pun tahu dari berbagai sumber,bahwa ada beberapa penyakit yang diidap oleh bapak ibu guru,diantaranya:

  1. Kudis (kurang disiplin)
  2. Asma(Asal Masuk)
  3. Salesma (sangat lemah selera membacanya)
  4. Kusta (kurang strategi)
  5. Kurap (kurang rapi)
  6. Asam urat (asal mengajar kurang akurat)
  7. Kram (kurang terampil)
  8. TBC (tidak bisa computer)
  9. Mual (mutu amat lemah)
  10. Hipertensi (hiruk pikuk perbincangkan tentang sertipikasi)
  11. Stroke (suka tidak rajin kerja,)
Benar dan tidaknya,wallahu 'alam bissowab!Tapi saya yakin,bapak ibu guru sekarang tidak terpapar penyakit diatas dan telah menjadi guru profesional.
Buat kita,tidak ada salahnya,jika menemukan atau mendengar bahwa ada  indikasi penyakit seperti diatas dalam diri kita,sebaiknya mari kita jadikan sebagai bahan:
  1. Introspeksi yaitu introspeksi kedalam internal hati kita,adakah penyakit-penyakit seperti kutipan saya diatas.
  2. Refleksi yaiti refleksi kedalam nalar kita,ada atau tidak ada salah satu penyakit itu bersemayam didalam profesi kita.
  3. Evaluasi yaitu evaluasi terhadap kinerja kita,oleh kita untuk kita,sebelum dievaluasi oleh orang lain,karena terkadang ketika kita dievaluasi oleh oranglain,sisi kemanusiaan dan ego kita terkadang mendominasi,alangkah lebih baiknya jika kita evaluasi diri kita,oleh kita,untuk kita.
Jika setelah introspeksi,Refleksi dan Evaluasi,ternyata kita menemukan salah satu indikasi penyakit diatas,maka segeralah MOVE ON!,berusahalah dengan maksimal agar profesi kita menjadi imun atau kebal dan terhindar dari penyakit:
  1. Kudis (kurang disiplin)
  2. Asma(Asal Masuk)
  3. Salesma (sangat lemah selera membacanya)
  4. Kusta (kurang strategi)
  5. Kurap (kurang rapi)
  6. Asam urat (asal mengajar kurang akurat)
  7. Kram (kurang terampil)
  8. TBC (tidak bisa computer)
  9. Mual (mutu amat lemah)
  10. Hipertensi (hiruk pikuk perbincangkan tentang sertipikasi)
  11. Stroke (suka tidak rajin kerja)
Terimakasi...kurang lebihnya mohon maaf,ini semua saya maksudkan untuk introspeksi,Refleksi dan Evaluasi buat diri saya pribadi,andai bermanfaat ambilah manfaatnya.


Referensi:
  • Foto dokumen pribadi
  • https://translate.google.co.id/m/translate?hl=id#en/id/move%20on