Seperti hari- hari biasanya,hari itu,senin,5 September 2016,Saya tiba disekolah pukul 06.15 Wib,belum juga kaki menginjak tanah,anak-anak sudah menyerbu saya dengan beragam tingkah polah yang menggemaskan,teriak nada manja mereka berbarengan dengan tangan-tangan mungil yang berebut ingin paling dahulu bersalaman,memang jika dihubungkan dengan isi Permendikbud,yang mengisyaratkan bahwa:
Hal diatas,hampir tiap hari mereka lakukan,setelah bersalaman dengan mereka,kemudian saya mengambil posisi didekat gerbang,dilanjutkan dengan menyalami anak-anak yang baru datang memasuki gerbang.
- Guru dan tenaga Kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan kedatangan peserta didik sesuai tata nilai yang berlaku.
Hal diatas,hampir tiap hari mereka lakukan,setelah bersalaman dengan mereka,kemudian saya mengambil posisi didekat gerbang,dilanjutkan dengan menyalami anak-anak yang baru datang memasuki gerbang.
Sambil menyalami mereka,kulapaz doa,semoga kalian jadi anak yang pintar,yang soleh dan soleha,yang berbakti pada kedua orangtua,patuh dan taat pada guru,serta seabreg doa terbaik yang lainnya,mereka bergiliran meng aminkan.
Hal tersebut diatas,bukan hanya sekedar untuk meng implementasikan Permendikbud Nomor 23 tahun 2015,karena jauh sebelum itu,tradisi silaturahmi tersebut sudah dilakukan di SDN 1 Ciraja.
Tradisi salaman semacam itu,bukan tanpa maksud dan tujuan,tujuan kami adalah:
Sedangkan "Ar-rahim" merupakan bentuk jamak dari "Arham" yakni rahim atau kerabat.
Jadi,secara bahasa silaturahmi artinya hubungan kekerabatan atau menjalin hubungan kekerabatan yakni dalam hal hubungan untuk saling mengasihi dan menyayangi.
Pertanyaannya,apakah tradisi salam yang dilaksanakan tersebut dapat memberikan kontribusi dalam Pendidikan Moral (Moral Education) serta Prilaku Moral (Moral Behaviour)?
Jawabannya,Ya!
Tradisi salam dapat memberikan kontribusi dalam Pendidikan Moral sera Pembentukan Prilaku Moral.
Dengan bersalaman atau Silaturahmi dapat memberikan Edukasi kepada siswa sebagai berikut:
Demikian rajutan tali silaturahmi ini kami jalin dan akan akan tetap kami jalin,untuk
meraih hikmah silaturahmi dan memberikan edukasi kepada para siswa,mudah-mudahan bermanfaat.
Mari,jalin Silaturahmi!
Hal tersebut diatas,bukan hanya sekedar untuk meng implementasikan Permendikbud Nomor 23 tahun 2015,karena jauh sebelum itu,tradisi silaturahmi tersebut sudah dilakukan di SDN 1 Ciraja.
Tradisi salaman semacam itu,bukan tanpa maksud dan tujuan,tujuan kami adalah:
- Agar orangtua siswa merasa aman meninggalkan anaknya ketika diturunkan dipintu gerbang,karena disekolah sudah ada Bapak ataupun ibu guru.
- Dengan bersalaman,Bapak atau ibu guru,akan mengetahui kondisi Psykologis siswanya saat kontak Fisik melalui jabat erat tangan.
- Menunjukan kepedulian guru terhadap para siswa.
Sedangkan "Ar-rahim" merupakan bentuk jamak dari "Arham" yakni rahim atau kerabat.
Jadi,secara bahasa silaturahmi artinya hubungan kekerabatan atau menjalin hubungan kekerabatan yakni dalam hal hubungan untuk saling mengasihi dan menyayangi.
Pertanyaannya,apakah tradisi salam yang dilaksanakan tersebut dapat memberikan kontribusi dalam Pendidikan Moral (Moral Education) serta Prilaku Moral (Moral Behaviour)?
Jawabannya,Ya!
Tradisi salam dapat memberikan kontribusi dalam Pendidikan Moral sera Pembentukan Prilaku Moral.
Dengan bersalaman atau Silaturahmi dapat memberikan Edukasi kepada siswa sebagai berikut:
- Siswa akan belajar saling menghargai dan saling menghormati.
- Siswa akan mengerti hikmah bersilaturahmi dan akan mengaplikasikannya dirumah,baik terhadap kedua orangtua,saudara-saudaranya maupun lingkungan sekitarnya.
- Guru akan senantiasa menunjukan kepedulian kepada para siswanya.
Demikian rajutan tali silaturahmi ini kami jalin dan akan akan tetap kami jalin,untuk
meraih hikmah silaturahmi dan memberikan edukasi kepada para siswa,mudah-mudahan bermanfaat.
Mari,jalin Silaturahmi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar