Kamis, 28 September 2017

BIARKAN MEREKA TUMBUH KEMBANG SEBAGAIMANA LAYAKNYA ANAK

Melihat mereka bermain,bercanda dan bercengkrama dihalaman sekolah,rasanya kangen masa-masa seperti mereka,kalau bisa lahir kembali,hmm......tapi tidak ada yang kusesali sekaranf,karena masa kanak-kanaku telah kulalui dengan semestinya,layaknya aku seorang anak.
Terkadang,sedih dan miris dengan tumbuh kembang anak-anak sekarang,sedih,karena mereka tidah tumbuh kembang selayaknya anak-anak,artikel ini,kutulus,bukan untuk mencari siapa yang salah dan bertanggungjawab atas tumbuhkembang mereka,baik tumbuh kembang anak secara fisik maupun tumbuhkembang mereka secara sosial,tapi...artikel ini kutulis untuk sekedar refleksi,renungan dan bahan referensi serra evaluasi untuk kita semua,termasuk diri sata sendiri,mudah-mudahan bermanfaat.
Menurut Andriana (Andriana:2013),tumbuh kembang anak adalah suatu proses yang sifatnya kontinue,yang dimulai sejak dalam kandungan hingga dewasa.Didalam proses perkembangan anak terdapat masa-masa kritis,dimana pada masa tersebut diperlukan suatu stimulasi yang berpungsi agar potensi si anak berkembang.Perkembangan anak akan optimal jika terdapat interaksi sosial yang sesuai dengan kebutuhan anak diberbagai tahap perkembangannya.
Merujuk pada pendapat diatas bahwa Perkembangan anak akan optimal jika terdapat interaksi sosial yang sesuai dengan kebutuhan anak diberbagai tahap perkembangannya.Nah...kenyataannya terkadang kebutuhan anak tidak berbanding lurus dengan kesesuaiannya.
Mari kita lihat fakta,perbedaan pemenuhan kebutuhan dan interaksi sosial anak tempo doeloe dengan anak era digital sekarang ini:
  1. Tempo doeloe,sekedar untuk barang mainan saja kita membuat sendiri dengan berbagai cara,bisa meniru dari barang mainan teman sepermainan,bisa belajar atau diajarin orangtua sendiri,atau kreatif sendiri tanpa berguru,meniru,maupun diajarin oleh siapapun,manfaatnya,bisa kita rasakan,kita menjadi anak yang Mandiri dan KREATIF.Nah....anak sekarang,kalau mau sekedar mainan saja,cukup dengan modal merengek,simsalabim,mainan sudah terpegang ditangannya,tidak perlu bersusah payah,tidak perlu kreatifitas,cukup beli ketoko mainan ataupun pasar,selesai!Siapa desainnya sehingga anak kita tidak kreatuf cenderung tergantung sama orang lain,anak kita tidak mandiri dominan manja,jawabannya tidak usah dicari diluar lingkungan ruman.
  2. Tempo doeloe,baju yang kita pakai,cukup sederhana:baju tradisional,atau kaos oblong,atau pakaian sederhana lainnya yang sesuai untuk usia anak,sekarang,pakaian sudah beragam, banyak corak dan desain,dan...abrakadabra,apa yang dipilih,terkadang bajunya baju anak,tapi desain yang dipilihnya,desain untuk orang dewasa,sehingga jika dipakai anak,tubuhnya anak--anak,tapi penampilannya sudah bukan anak-anak lagi,anak kita sudah dikarbit,tumbuh dewasa sebelum waktunya,sispa desainnya sehingga anak kita terkarbit seperti,jawabannya ada dihati kita selaku orangtua
  3. Tempo doeloe,interaksi sosial kit TINGGI SEKALI,pulang sekolah bermain dengan teman sebaya,memainkan berbagai permainan tradisional,yang melatih anak bekerja sama,bersatu,saling menghargai,saling menghormati,dan kekompakan,seperti bermain kelereng,main lompat tali,main layangan,main galah asin,main gatrik,dan sebagainya,sekarang....anak kita asyik sendiri,main hape,main game dan kegiatan individual lainnya,siapa desainnya jika anak kita menjadi begitu individualistis,jawabannya ada dihati kita tentuny.
  4. Tempo doeloe,saya masih ingat,kalau pulang mengaji,disuruh belajar,kalau tidak menurut pasti kena cepretan sapu lidi,sambil berurai air mata,saya belajar dan mengerjakan peer sekolah,sekarang.....(??),jawabannya mari kita tinjau rumah masing-masing,sudahkah anak kita disuruh mengaji,dan anak kita mengaji,sudahkah anak disuruh belajar dan merekapun belajar??
Hal-hal kecil diatas,bukan bermaksud mengorek masa emas ketika kita kanak-kanak,dan membandingkannya dengan masa kanak-kanak anak kita sekarang,karena anak kita sekarang adalah hasi didikan dan bimbingan kita selaku orangtua,dan..solusi bijaknya adalah fefleksi dan introspeksi diri:sudahkah kita sebagai orangtua memberi didikan dan bimbingan yang baik terhadap anak-anak kita.
Terimakasih sudah mampir di blog saya,saran dan masukan,silahkan publiesh dikolom komen.
Mohon maaf tidak bermaksud mengguru apalagi menjadi guru untuk orang lain,cukup saja saya menggurui dan menjadi guru untuk diri saya dan keluarga,saya hanya berbagi semoga menginspirasi.
Salam BLOGGER!

Referensi:

  • Andriana:2013
  • Foto dokumen pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar