Sabtu, 25 November 2017

ULANG JANJI DI HARI PGRI

Sejarah berdirinya PGRISunting

Pada awalnya organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belandaberdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah. Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda, mereka umumnya bertugas di sekolah desa dan sekolah rakyat angka dua.
Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Sejalan dengan keadaan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool(PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB), disamping organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi terhadap pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.
Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 - seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Dengan semangat pekik “merdeka” bertalu-talu, di tengah bau mesiu pengeboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:
  1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
  2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
  3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).[1][2][3]
Itulah sekelumit sejarah berdirinya organisasi PGRI yang saya kutif dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Guru_Republik_Indonesia.

Ulang janji PGRI
Peringatan Hari Ulang Tahun PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2017 yang 72 dengan tema "Membangkitkan kesadaran kolektif guru dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja untuk penataan pendidikan karakter"
Membaca sejarah berdirinya,72 tahun silam,yang berdiri ditengah-tengah semangat pekik “merdeka” bertalu-talu, dan di tengah bau mesiu pengeboman oleh tentara Inggris,Organisasi PGRI tegar dan tegak berdiri hingga kini.Sudah sepatutnya kita (Guru Indonesia),pada moment sejarah ini,25 November 2017 untuk Ulang Janji,untuk SELALU MENJADIKAN KODE ETIK GURU SEBAGAI:

  • Pedoman serta arah yang jelas bagi pelaksanaan Tugas Fokok dan Fungsi guru agar terhindar dari penyimpangan profesi guru.
  • Motivasi agar guru lebih bertanggungjawab atas profesinya.
  • Motivasi agar guru lebih meningkatkan kompetensinya,baik secara kwalitas maupun secara kwantitas.
  • Motivasi agar guru senantiasa menjaga harkat dan martabat guru.
  • Motivasi untuk meningkatkan disiplin kerja dan  etos kerja
  • Motivasi untuk meningkatkan kesadaran bahwa kita Guru yang akan selalu "digugu dan ditiru"-oleh peserta didik serta menjadi referensi karakter bagi lingkungan sekitar
Mari kita ucap ulang kode etik kita,agar kembali ingat dan berkesinambungan untuk mengamalkan dan mengaplikasikan kode etik guru dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Guru sehari-sehari.


KODE ETIK GURU INDONESIA

  1. Guru berbakti membimbing peserta didik,untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila
  2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
  3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan 
  4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
  5. Guru memelihara hubungan baik dengan orangtua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawabterhadap pendidikan.
  6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesi
  7. Guru menjaga hubungan seprofesi,semangat keluargaan dan kesetiakawanan sosial
  8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai srana perjuangan dan pengabdian
  9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan



 Terimakasih,kurang lebihnya mohon maaf,apabila terdapat kesalahan,baik salah kutif maupun kesalahan aturan penulisan yang lainnya.
   SELAMAT HARI PGRI DAN HARI GURU NASIONAL 2017!
   HIDUP GURU!
   SOLIDARITAS,YES!

Daftar Rujukan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Guru_Republik_Indonesia
http://www.websitependidikan.com/2017/10/pedoman-pelaksanaan-peringatan-hari-guru-nasional-dan-hut-pgri.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar