Senin, 15 Januari 2018

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA


Berpikir kritis bukanlah berpikir biasa,yang hanya cukup simple dan sederhana,bukan hasil kesimpulan dari sebuah proses maupun kesimpulan dari hasil sebuah analisis dan proses hasil evaluasi yang kompleks,karena berpikir kritis adalah berpikir pada sebuah tingkat atau level yang lebih tinggi dan kompleks,dengan menggunakan berbagai proses analisis dan proses evaluasi terhadap informasi yang didapatkan,baik yang didengar,dilihat maupun dibacanya.
Menghadapi era globalisasi dan era digital saat ini,peserta didik kita harus dibekali konsep berpikir kritis sejak dini,sebagai bekal awal mereka untuk mengarungi samudra kehidupan yang semakin lama itu semakin sulit didapat,berbeda terbalik dengan fakta yang ada,karena diera globalisasi dan era digitalisasi ini,apapun mudah ditemukan,akan tetapi susah untuk diperolehnya.
Salah satu contoh yang mudah kita temukan dan mudah kita peroleh adalah dibidang IMPORMASI,impormasi di era digital saat ini,begitu mudah dan gampang didapat,hanya dalam sekali klik,ribuan inpormasi hadir dilayar hanphone ataupun layar komputer peserta didik kita,jika mereka tidak dibekali konsep berpikir kritis sejak dini maka ini konsekwensinya:
  1. Peserta didik kita akan menilai semua inpormasi yang diperolehnya,baik melalui dunia maya maupun diperoleh didunia nyata,akan dinilai valid oleh mereka,mereka akan melahap langsung tanpa melalui proses analisis dulu,tanpa melalui filter dulu,apakah inpormasi itu valid atau tidak,apakah inpormasi itu BENAR atau TIDAK!
  2. Peserta didk,tidak akan bisa membedakan mana yang relevan atau tidak,dimatanya semuanya relevan,tetapi andai mereka sudah dibekali konsep berpikir kritis,hal itu kemungkinan besar tidak akan terjadi,sebelum memutuskan relevan atau tidaknya,mereka terlebih dahulu akan menganalisisnya dengan baik lalu menyimpulkan bahwa:hal itu tidak relevan,hal ini tidak baik,dan kesimpulan positif lainnya.
  3. Peserta didik tidak akan bisa membedakan mana yang fakta dan mana yang opini,dalam pandangannya,semuanya sama,namun,jika dalam dirinya sudah terbentuk konsep berpikir kritis,mereka akan mengetahui dan memahami mana yang FAKTA dan mana yang OPINI,mana informasi yang BENAR dan mana informasi HOAX
  4. Peserta didik tidak akan mampu mengidentipikasi,tapi andai konsep berpikir telah tertanam dan menjadi habit dalam kesehariannya,mereka akan mahir mengidentipikasi suatu masalah.
  5. Peserta didik tidak akan mampu mencari SOLUSI,tapi andai mereka MAMPU berpikir kritis,mereka akan mampu mencari dan menemukan solusi
  6. Peserta didik tidak akan mampu membuat dan mempertahankan GAGASAN,tapi andai mereka bisa berpikir kritis,mereka akan bisa membuat gagasan dan handal mempertahankan gagasannya tersebut.
  7. Peserta didik tidak akan mampu membuat perbandingan dan membuat kesimpulan
Dan,ini konsekwensi yang akan diperoleh jika peserta didik kita sudah mampu BERPIKIR KRITIS:
  1. Lebih cepat memahami apa yang bapak dan ibu guru sampaikan ataupun lebih cepat memahami apa yang orang lain sampaikan
  2. Memiliki banyak ide dan gagasan
  3. Memiliki banyak alternatif jawaban sesuai konteks permasalahan yang dihadapi
  4. Menjadi seseorang yang mandiri
  5. Mampu melakukan berbagai aktivitas
  6. Menjadi seseorang yang selalu optimis dalam kesehariannya
  7. Selalu berpikiran positif (positive thinking)
  8. Memiliki kemampuan diatas rata-rata jika dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.
  9. Memiliki keingintahuan yang tinggi
Lalu,bagaimana cara seorang guru untuk meningkatkan kemampuan BERPIKIR KRITIS siswanya,ini dia TIPS dan TRIKnya:
  1. Bimbing peserta didik untuk MENCARI TAHU bukan DIBERI TAHU
  2. Bimbing peserta didik secara berkala untuk belajar memfokuskan pertanyaan dari sebuah kasus atau pertanyaan yang menantang,kemudian menganalisis dan menyusun pertanyaan serta menyimpulkannya.
  3. Beri kesempatan kepada siswa,untuk menjawab asumsi-asumsi yang ada dibenaknya,jangan biarkan asumsi yang ada menjadi sesuatu yang sia-sia tanpa mendapatkan jawaban,atau jangan biarkan asumsi yang dikemukakan hanya menjadi bahan pertanyaan buat orang lain dan diabaikan oleh orang yang memi liki asumsi tersebut,ingat,semua orang mampu berasumsi,namun sedikit orang yang mampu menjawab dan memecahkan asumsi tersebut,hanya orang-orang yang berpikir kritislah yang mempunyai kompetensi untuk itu,dan ingat juga,bahwa sebuah asumsi merupakan konsep dasar berpikir kritis seseorang.Kita sebagai guru dan orangtua sering menemukan celoteh anak yang terkadang kita sebut sebagai anak bawel karena banyak bertanya ini dan itu,yang membuat kita sebagai guru atau orangtua,lelah untuk meladeni semua keingintahuannya,contoh ilustrasinya:
  • Anak:"Mamah,itu apa yang terbang?"
  • Orangtua:"Burung Nak!"
  • Anak+"burung itu apa?;kenapa burung bisa terbang?,dan pertanyaan-pertanyaan lain,yang biasanya kita tepis dan kita abaikan,padahal,jika kita bisa mengarahkanya,itu akan mejadi sebuah pondasi kuat kedepannya,anak kita akan mampu berpikir krits.
Orang yang berpikir kritis tidak selalu berkonotasi negatif,bahwa,katanya:
  • Tukang KRITIK
  • Tukang PROTES
  • Tukang COMPLAIN
  • Banyak bicara
  • Dan lain sebagainya
Berpikir kritis diperlukan dalam semua aspek kehidupan,demikian,kurang lebihnya mohon maaf,semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar