Rabu, 13 Desember 2017

BAGAIMANA PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGHADAPI KESULITAN BELAJAR ANAK


Masih ingatkah bapak ibu guru,dengan tugas 7M guru, bukan 7 Milyar tugas guru itu, tapi 7M yang saya maksud adalah:

  1. Mendidik
  2. Mengajar
  3. Membimbing
  4. Menilai
  5. Mengevaluasi
  6. Mengarahkan
  7. Melatih
Nah, itulah 7M yang saya maksud.
Dalam hal menjalankan tugasnya sebagai pembimbing, guru menjalankan tugas itu untuk seluruh peserta didik tanpa kecuali, namun ada kalanya, tugas pembimbingan ini diberikan khusus manakala ada peserta didik yang memerlukan bimbingan khusus,jenis bimbingan beragam disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, misalnya:
  1. Bimbingan belajar, bimbingan belajar diberikan kepada peserta didik yang menemukan Kesulitan dalam belajar, misalnya kesulitan dalam memahami proses perkalian, penjumlahan, membaca,dan sebagainya.
  2. Bimbingan minat dan bakat, bimbingan ini diberikan kepada peserta didik yang memerlukan bimbingan dalam pengembangan minat dan bakatnya, misalnya peserta didik yang mempunyai bakat di bidang tarik suara, dibidang olahraga, dibidang seni dan budaya, dan sebagainya.
Mari kita bahas bimbingan nomor 1, yaitu bimbingan belajar, bimbingan belajar diberikan manakala guru menemukan peserta didik yang menemukan Kesulitan dalam hal belajar secara umum, cara mendeteksi peserta didik yang memerlukan proses pembimbingan bisa didapatkan dari hasil analisis ulangan harian atau hasil analisis dari ulangan akhir semester atau penilaian akhir semester, dari hasil analisis kedua program evaluasi tersebut, akan didapati anak yang memerlukan proses pembimbingan karena nilai yang didapatkannya belum memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal yang dipersyaratkan, setelah didapatkan peserta didik seperti itu,maka langkah guru berikutnya adalah membuat program bimbingan, contohnya:
1..Jika peserta didik belum tuntas atau nilainya belum memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal,maka:
  • Kelompokkan siswa menurut kesamaan indikator yang belum bisa mereka tuntaskan.
  • Bimbing secara khusus,mau dikelas secara klasikal atau membuat jadwal khusus diluar jam tatap muka.
  • Setelah melalui proses pembimbingan, kemudian masuk tahap berikutnya yaitu penilaian atau evaluasi untuk mengetahui tingkat perkembangan hasil pembimbingan.
2.Jika peserta didik belum bisa membaca ataupun menulis, bisa dilakukan dengan membuat jadwal khusus misalnya guru menyita waktu istirahatnya untuk dipergunakan membimbing membaca atau menulis peserta didik selama 10 atau 15 menit, yang dilakukan secara berkala,bisa tiap hari seperti itu atau dua hari sekali, tergantung dari jadwal yang disepakati bersama dengan peserta didik yang bersangkutan.memang Lela bagi kedua belah pihak, baik bagi anak maupun guru, diperlukan kesabaran tingkat tinggi dan kesadaran akan tugas,bahwa tugas guru adalah membimbing siswa hingga berhasil.
Pertanyaannya, apakah tugas pembimbingan itu hanyalah tugas guru semata? Tentu jawabannya bukan, orangtua juga mempunyai kewajiban yang sama untuk membimbing anaknya dirumah, melanjutkan proses pembimbingan yang dilakukan oleh bapak atau ibu gurunya disekolah,perlu sinergi antara orangtua dan guru dalam proses pembimbingan ini., guru dan orangtua harus senantiasa bekerjasama, saling bahu membahu, orangtua jangan hanya menyerahkan urusan pendidikan anaknya kesekolah sementara dirumah anak dibiarkan begitu saja tanpa adanya proses pembimbingan, mudah-mudahan dengan adanya kerjasama antara guru dengan orangtua siswa, proses pembimbingan menjadi cepat berhasil dan kesulitan belajar siswa cepat terdeteksi dan cepat teratasi.
Demikian, semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar