Rabu, 13 Desember 2017

GURU SEBAGAI MODEL DAN TELADAN


Model?
Asosiasi kita pasti tertuju pada sosok cantik atau ganteng,yang berjalan diatas catwalk,menjadi pusat perhatian,dari cara dia berjalan,pakaian yang dikenakan serta aksesoris yang dikenakannya.
Tapi bukan itu yang dimaksud dengan judul artikel diatas, walaupun ada beberapa kesamaan, seperti:
  • Model menjadi pusat perhatian, guru juga menjadi pusat perhatian,dari mulai jalan hingga pakaian apa yang dikenakannya,cara berbicaranya,serta tingkah lakunya,bahkan semua aspek kehidupan seorang guru menjadi pusat perhatian siswanya, orangtuanya dan lingkungannya.
Lalu,apa model itu?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia:
model/mo·del/ /modél/ n 1 pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan: rumahnya dibuat seperti -- rumah adat; 2 orang yang dipakai sebagai contoh untuk dilukis (difoto): pernah aku menjadi -- lukisan; 3 orang yang (pekerjaannya) memperagakan contoh pakaian yang akan dipasarkan: gadis -- yang cantik-cantik itu memperagakan pakaian dari bahan batik; 4barang tiruan yang kecil dengan bentuk (rupa) persis seperti yang ditiru: -- pesawat terbang;
-- dasar pola utama: ia menggunakan jenis tari bedaya sebagai -- dasar ciptaannya

Merujuk pada pengertian mode menurut KBBI diatas,bahwa model itu Pola,contoh atau acuan,jadi guru sebagai model adalah guru yang akan selalu dijadikan pola, acuan dan contoh baik oleh peserta didik maupun oleh masyarakat sekitar,ada sebuah ungkapan yang populer untuk menganalogikan bahwa setiap gerak gerik, tingkah laku dan ucapan guru akan dipola oleh peserta didik yaitu "guru kencing berdiri anak kencing berlari", artinya bahwa peserta didik akan mencontoh bulat-bulat apapun yang dilakukan oleh bapak ibu gurunya,maka dari itulah setiap ucap,langkah, tingkah dan perbuatannya harus baik dan benar, agar dapat memberi contoh yang baik dan benar juga.
Memang susah menjadi sosok yang sempurna, tetapi berusaha menjadi sempurna adalah langkah baik dan benar untuk memulai menyempurnakan diri, karena tidak ada manusia yang sempurna, selalu saja ada kekurangan yang tampak dimata orang lain,akan tetapi banyak orang yang berusaha menjadi sempurna dengan tidak lelah terus menerus berusaha.Begitupun dengan sosok seorang guru, banyak yang berusaha bekerja, berpenampilan, berbuat, bertingkah laku dan berucap sesuai dengan norma dan etika seorang guru,agar peserta didik dapat mencontoh hal-hal baik dari gurunya.
Antara guru sebagai model dan panutan, adalah sebuah simbiosis mutualisme, ketika guru sudah berusaha tampil menjadi model yang sempurna, menjadi model yang baik,maka akan menjadi panutan yang baik baik bagi peserta didik maupun lingkungannya.Akronim bahwa Guru adalah sosok yang patut digugu dan ditiru.Digugu (bahasa Sunda) artinya bahwa setiap ucap dan perkataan guru akan selalu dituruti oleh peserta didiknya, sedangkan ditiru mempunyai arti bahwa apapun yang dilakukan oleh seorang guru akan ditiru oleh peserta didiknya
Demikian, semoga bermanfaat!

Daftar referensi:
https://kbbi.web.id/model

Tidak ada komentar:

Posting Komentar